🌟33. Berandal Jalanan.🌟

7.1K 1.6K 635
                                    

Terima kasih sudah mengambil dua langkah mendekat, disaat aku bahkan mengambil satu langkah untuk menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih sudah mengambil dua langkah mendekat, disaat aku bahkan mengambil satu langkah untuk menjauh.

-Sabrina-

∆∆∆

Memiliki seseorang yang posesif dalam mencintaimu rasanya sangat didamba dalam bayangan. Membaca sebuah kisah tentang lelaki yang tak ingin kamu disentuh barang sejengkal itu agaknya menggiurkan.

Namun sekali lagi, Naufal bukan lelaki sejenis itu. Ia akan membiarkan mu terbang sesukamu, menikmati apa yang ingin kamu nikmati, dan senantiasa menjadikan dirinya rumah untukmu tempat pulang tentu saja.

Tetapi, berbeda lagi jika miliknya tergores, bisa saja ia memecahkan kepala si pelaku. Ah, pemuda absurd ini memang lain dari yang lain.

Berhenti sejenak di pinggir jalan karena merasakan ponselnya bergetar di saku jeans biru gelap miliknya, melihat nomor asing di sana.

"Halo,"

"Gue di rumah lo," sialnya, Naufal terlalu khatam suara gadis ini.

"Lah, ngapain neng?" tanyanya pada Milla di seberang.

"I heard bad news about you. Everythings Fine?" tanya gadis itu tanpa canggung.

"Nggak bisa bahasa enggres!" sambar Naufal seenaknya.

Milla terdengar berdecak sebal, "Fal, gue serius, gue khawatir sama lo. Gue tunggu, ya."

"Ngga bisa minten, gue lagi diluar, lagi ada urusan, lama juga asli," Naufal menggebu untuk menjelaskan.

"Gue tunggu sampe lo balik," putusnya keras kepala.

Jangan tanya seberapa hafal Naufal akan watak gadis itu, tapi setidaknya ia akan mencoba, "Gue bilang ngga bakal pulang cepet, gila!"

"Lo tau siapa gue, Fal."

"Bahasa lo apa banget ... Iya udah terserah deh lo mau ngapain, tapi beda cerita kalo yang nemuin lo di rumah itu bang Andra atau mama,"

Milla terdiam sebentar, "Pokoknya gue tunggu. Titik!"

"Serah!"

Naufal menutup sambungan secara sepihak, membayangkan kenapa semua wanita tidak sesabar dan sepenurut Sabrina. Ah, cowok itu hampir melupakan tujuan utamanya pergi terburu-buru.

Memacu kembali kendaraan miliknya untuk menemui Galins dan Algi yang tentunya sudah ia kirimkan pesan singkat.

Sesampainya di lokasi tongkrongan, Naufal berjalan gontai tanpa mencabut kunci motornya, "Udah chat anak-anak lain buat jaga-jaga, belom?"

Abstract CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang