Gue gak keberatan mengesampingkan harga diri, selama orang yang gue perjuangkan adalah dia yang pantas ... Ehe'
-Naufal-
∆∆∆
Jika dijumlahkan secara keseluruhan, total penolakan yang Naufal dapat sudah mencapai tigapuluh sejauh ini. Setiap membangunkan Sabrina untuk sholat, cowok itu selalu saja mencari kesempatan walau hanya sekedar berkata 'Ubi, mau jadi pacar gue.' lalu Sabrina akan menolak.
Malang sekali!
Hari minggu ini, Naufal cuma ingin mengistirahatkan tubuhnya. Terutama memulihkan bekas luka di wajah akibat perkelahian karena tawuran.
Sambungan telepon di pagi hari membuat Naufal sebal pada si penelpon yang tak lain adalah Algi. "Kenapa, nyet? Jomblo ya?"
"Si tai! Hunting yok!" ajak Algi dari seberang.
"Sama siapa? Tumben amat ngajak gue." tanya Naufal malas-malasan.
"Sama Galins Inara."
"Dan lo bakal ajak Disya? Please, jaga hatiku, bang!" drama Naufal mungkin membuat Algi mual.
"Mati aja lo, bangke!"
"Ngahahah! Kagak deh buat hari ini. Pipi gue masih sakit, anjir. Kegantengan gue lagi gak sempu-"
Tut... Tut... Tut...
"Lo aja yang mati Algifary!" sorak Naufal seorang diri. Bahkan Algi mematikan sambungan telepon sebelum Naufal selesai bicara.
Ponsel dengan case hitam berukir tengkorak itu bergetar lagi. Tertera nama Ayam di sana yang pastinya adalah Maya. "Woi ayam! Apaan dah lo nelpon pagi-pagi?"
"Lo di mana?"
"Kamar. Lagi bokep."
"Anjir. Mesum lo, ah! Seriusan geblek!" teriakan Maya membuat Naufal harus menjauhkan ponselnya.
"Iya, bokep. Bobo cakep."
"Kampret! Lo gak ada rencana ngajakin Bina jalan? Ini kan hari libur."
Dahi Naufal berkerut tanda berpikir. "Emang Ubi, mau? Deadline pulang bareng dia aja abis tiga hari lagi."
"Dih, gitu doang lemes. Tadi gue telepon Bina dan dia bilang lagi ada di toko buku. Lo samperin sana, ajakin kemana kek. Terus... Um... Tawarin anter pulang."
Naufal melebarkan mata. Kenapa rasa malasnya di hari minggu mengalahkan perjuangannya mengejar cinta sang pujaan. "Oke, gue otewe. Ah... Lopyu pul ayam."
"Jijik!"
∆∆∆
Tanpa dipertanyakan lagi, sudah pasti banyak yang tahu apa saja yang Sabrina sukai. Tentu hal-hal berbau religi. Selain novel tentang ta'aruf, mencintai dalam diam, Sabrina sangat menyukai kisah wanita pada zaman nabi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstract Couple
Teen FictionPINDAH KE KARYAKARSA! "Nembak cewek seratus kali? Boleh juga!" Jomblo sampai halal. Itu prinsip Sabrina dalam hidup. Dan jika ada yang menembak Sabrina sebanyak 100 kali, baru dia akan berpacaran. DAN ITU MUSTAHIL! PERCAYALAH! Hingga Sabrina bertem...