🌟7. Misi Berhasil!🌟

32.4K 2.7K 270
                                    

Karena Allah hanya akan menjamin kebahagiaan mu jika kau berharap kepada-Nya, bukan pada hambanya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena Allah hanya akan menjamin kebahagiaan mu jika kau berharap kepada-Nya, bukan pada hambanya:)

°Sabrina°

∆∆∆

"Ma, Mama ada pesen sempak sama BH onlen, ya?" Naufal berjalan ke arah kulkas, mengambil begitu banyak cemilan.

Mulai dari es krim, kripik kentang, donat, kripik singkong, emping, semuanya tersusun di pelukan Naufal. Melihat hal itu membuat Eva mendelik sangar.

Wanita yang sedang menonton tv di sofa itu bertopang dagu. "Pesen BH sempak onlen, ya? Gak ada, Fal. Emangnya kenapa?"

Naufal meletakkan bawaannya ke meja. "Masa sih, Ma? Naufal dapet sms 'assalamualaikum', gitu. Kan biasanya pesenan Mama yang mau dateng."

"Bentar-bentar, Mama inget-inget dulu." ujarnya berpikir. Lima detik setelahnya Naufal mendapatkan geplakan maut di bahunya. "Tuh kan, gak ada!"

"Ngegas teros! Gak usah mukul juga kali, Ma. Seneng banget aniaya anak sendiri." protes Naufal mengusap bahunya yang terasa panas.

Eva mencebik. "Gitu aja sakit. Lemah kamu, Fal."

"Semerdeka Mama aja lah! Lelah dedek tuh!" dramanya lagi. Kemudian pasangan Ibu dan anak itu malah tertawa keras. Aneh memang.

🌟🌟🌟

Sabrina turun dari mobilnya. Melihat Maya yang menunduk karena bermain ponsel. Begitupun Rossa. Dua gadis itu berdiri di depan gerbang.

"Assalamualaikum..." sapa Sabrina sopan.

"Waalaikumsalam, buk aji..." serempak Rossa dan Maya. Maya meneliti sahabatnya itu. "Muka lo cerah banget hari ini, Bi."

Refleks Sabrina meraba wajahnya. "Oh ya? Masa sih?"

Maya mengangguk semangat. "Ho'oh. Kata orang, kalo muka kita tiba-tiba berseri kek gitu, bakal ada keberuntungan yang dateng, Bi."

"Aamiin..." harap Sabrina tersenyum.

"Dih, sotoy amat lo, May. Udah kek peramal aja." sewot Rossa bersedekap.

Maya memutar bola mata malas. "Ini bukan ngeramal, tau. Berdoa untuk hal-hal baik apa salahnya, nyit!"

"Ini masih pagi, kalian udah ribut aja. Ayo masuk. Pamali ribut pagi-pagi." saran Sabrina.

"Eh tunggu, gimana Bi? Lo udah kirim chat, kan?" Maya setengah berbisik. Rossa dibuat jengkel. Sadar akan hal itu, Sabrina tetap pada nada bicara semula.

Abstract CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang