PINDAH KE KARYAKARSA!
"Nembak cewek seratus kali? Boleh juga!"
Jomblo sampai halal. Itu prinsip Sabrina dalam hidup. Dan jika ada yang menembak Sabrina sebanyak 100 kali, baru dia akan berpacaran.
DAN ITU MUSTAHIL! PERCAYALAH!
Hingga Sabrina bertem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Padahal tidak ada yang dimulai, lalu apa yang sebenarnya harus diakhiri? Perasaannya.
-Sabrina-
∆∆∆
Naufal itu suka makan, lebih-lebih jika itu gratisan atau traktiran dadakan dari teman-temannya kala berulang tahun, baik di kantin sekolah atau pun secara resmi mengadakan pesta di rumah.
Cowok itu akan dengan sangat bersemangat menghadiri suatu acara jika mendengar kata makan.
Lihat saja bagaimana rakusnya Naufal tatkala menelan bulat-bulat hidangan di pesta ulang tahun Disya. Meskipun isi kepalanya sedang penuh oleh Sabrina, serta hatinya yang diam-diam dilema ingin tetap maju atau mundur.
Tiap kunyahan di mulutnya juga mimik wajahnya seolah menunjukkan ia adalah manusia paling tak memiliki beban di sana.
"Perasaan lo ngunyah mulu," protes Algi yang sejujurnya geli melihat tingkah polah sahabatnya yang satu ini.
Naufal menyengir, "Mumpung gratis, nyet."
"Pantes si ukhty nolak lo, malu-maluin sih," Algi ini~
"Mulut lo minta dicor ya? Syebel, Naufal ngga syukak!" ia pura-pura merajuk.
Ekspresi Algi sudah jijik bukan kepalang, "Gue ceburin juga lo, Fal."
"Bodo. Ini si Galins ke toilet lama bener dah, ngocok apa ya?"
"Saringan astaga..." Algi total sebal.
Akan tetapi Naufal tidak merasa bersalah, "Nyium bau keributan gue ngeliat ulet bulu di sana pada nyamperin si Disya,"
Mereka hanya memantau, melihat beberapa teman lama Disya menghampiri, nampak memberi tatapan menghina terhadap Inara. Baru saja keduanya mencoba mengabaikan, terdengar suara teriakan saat Disya dan Inara tercebur bersama ke kolam.
"Disya!"
"Inara!"
Algi yang meneriakkan nama Disya sementara Naufal bersama Galins yang baru saja keluar dari toilet meneriakkan nama Inara. Suasana semakin heboh, pesta yang tadinya begitu santai berubah bak pasar malam.
Saat kedua temannya sibuk menyelamatkan gadisnya masing-masing, Naufal mengambil peran meringkus ketiga gadis yang menjadi biang onar, memberikan mereka sedikit pelajaran ditambah Disya yang tak tinggal diam.
Tiba saat ponsel Naufal menunjukkan pop up pesan masuk, cowok itu mengernyit.
