Karena yang menerima lo apa adanya, bakalan kalah sama yang merubah lo jadi lebih baik.
-Naufal-
∆∆∆
"Lo kenapa, nyet?!"
"Siapa yang meninggal, Fal?"
"Ada apaan dah, njir!"
"Fal, lo kesambet?!"
"Subhanallah, Naufal ternyata masih inget mati."
"Diem aja nih kutu beras."
"Etdah, perlu dirukyah lo, nying?!"
Satu kelas riuh karena Naufal. Beragam tanya bertebaran tertuju untuk cowok itu. Bahkan Naufal masih terpaku di depan layar tipis yang terdapat pesan dari Sabrina sebagai pelaku pengirim.
Algi, Pasha, Aris, juga semua teman-temannya menatap aneh. Sampai akhirnya suara guru menginterupsi. Mengalihkan seluruh atensi.
"ANNAUFAL JUANADI, KELUAR DARI SINI SEKARANG JUGA! CEPAT!"
"Eh, keluar gimana, pak? Si Otong aja belum tegang."
"HAHAHAHA!" semua tertawa keras, terpingkal-pingkal sampai ada yang memukul meja.
"Gobloknya naik ke permukaan!" riuh Aris tergelak.
Algi memijat pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut. Apakah berdosa bila Algi punya keinginan mendamprat Naufal dari atas gedung sekarang juga.
"Tolol lu itu jangan keluarin sekarang, anjir lo malu-maluin." omel Algi.
"Otong, siapa lagi itu Otong? Keluar kamu!" seru pak guru berkepala pelontos.
Naufal menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Dari tadi kek Pak, nyuruh keluarnya."
"Geblek emang!" ledek si ketua kelas.
Naufal benar-benar keluar, pilihannya jatuh untuk melangkah ke atap gedung. Duduk di bangku kayu panjang yang memang sudah tersedia sejak lama. Lebih tepatnya, ini tempat menghabiskan waktu bersama dua sahabatnya.
Naufal merogoh saku celana, membaca ulang pesan dari Sabrina. Mengecek lagi dan lagi apakah dirinya salah baca, atau salah simpan nomor. Tapi tetap saja hasilnya sama.
"Ini beneran syaratnya, ya?" Naufal tak memiliki jawaban untuk dirinya sendiri. Mengangkat kembali hpnya.
Sejenak cowok jangkung tersebut mengusap-usap dagunya. "Bangunin solat tahajud sama duha? Lah, yang wajib aja sekali sebulan. Ampun Yaa Allah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstract Couple
Teen FictionPINDAH KE KARYAKARSA! "Nembak cewek seratus kali? Boleh juga!" Jomblo sampai halal. Itu prinsip Sabrina dalam hidup. Dan jika ada yang menembak Sabrina sebanyak 100 kali, baru dia akan berpacaran. DAN ITU MUSTAHIL! PERCAYALAH! Hingga Sabrina bertem...