🌟9. Good Night, Ubi.🌟

30.3K 2.7K 303
                                    

Siapapun, jangan minta aku mendeskripsikan sosok Naufal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapapun, jangan minta aku mendeskripsikan sosok Naufal. Karena aku hanya memiliki satu stok kalimat untuknya, AJAIB!

°Sabrina°

∆∆∆

Mereka yang berada pada posisi sebagai sandera, memilih diam. Takut jika nantinya para pelaku akan menyerang juga melukai mereka satu-persatu. Tak terkecuali Sabrina yang wajahnya memucat.

Ini yang pertama kalinya bagi Sabrina. Ia sering melihat adegan seperti ini dalam film saja. Tapi kali ini, di depan mata kepalanya sendiri.

Sinetron dan dunia nyata takkan pernah bisa disamakan. Tapi Naufal terlihat muka tembok, malah sekarang ia cengar-cengir seperti sedang menikmati sesuatu yang membahagiakan.

"Kok pisau, sih? Om, jan bilang itu pisau dapur emak lo? Yang lebih eskrim dikit kek elah... Samurai misalnya." lagak Naufal. Andaikan ada Algi di sini, sudah pasti cowok itu menoyor Naufal habis-habisan.

Naufal maju, namun jemarinya diraih cepat oleh Sabrina. "Jangan nekat. Ini terlalu beresiko, aku mohon. Aku gak berani liat hal yang kayak gini."

"Ash... Anget bet genggamannya..." cengir Naufal tak tepat kondisinya.

"Astaghfirullahal adzim!" Sabrina segera menjauhkan tangannya. Iapun terkejut kenapa bisa menggenggam tangan Naufal.

Maya dan Rossa membeku. Ini hal luar biasa dimana seorang Sabrina bersentuhan dengan lawan jenis.

"Lama lo semua! Buru-"

"Sabar, anjir!" sergah Naufal membuat preman itu mengurungkan langkah. "Gue gak akan kenapa-kenapa, kok. Kita kan belum kawin, gak mungkin- hehe, matanya biasa aja ubi."

Seketika Sabrina melotot. Kawin katanya? Apa dipikir mereka kucing? Yang benar adalah, menikah. Baiklah, itu sama sekali tidak penting.

Naufal bersedekap dada. Jangan kira itu hanya trik menutupi rasa takut. Perlu diketahui, meskipun Naufal terlihat tak pernah serius, tampangnya tidak meyakinkan, juga tidak ada bakal berekspresi cool ala bad boy wattpad.

Naufal banyak menguasai jenis bela diri. Tak ayal jika cowok ini begitu santai. Mau pulang jam berapapun, seorang Naufal jauh dari rasa takut.

"Gini nih, kalo tontonannya di tipi anak alay, anak cebong, apalah tuh namanya. Bawaannya pen ribut mulu. Tobat, bang!" ceramah Naufal.

Bolehkah Rossa menjeritkan rasa kagumnya sekarang ini? Tiba-tiba merasa bahwa Naufal itu pahlawannya.

Sabrina akui, dirinya kagum. Ia kira Naufal adalah seorang yang tahunya hanya bercanda saja. Nyatanya?

"Lo yakin mau malakin kita, bang? Keknya lo berhadapan sama lawan yang salah, deh. Asekk!" serunya bersedekap bergaya congkak.

"Banyak bacot amat lo, ya!"

Abstract CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang