8. ♐🎵

648 63 6
                                    

**– jangan lupa vote & komen.

[Happy Reading🗝]

"Terkadang kita terlalu ambis untuk masa depan yang sudah ditentukan oleh Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang kita terlalu ambis untuk masa depan yang sudah ditentukan oleh Tuhan."


****


Hujan lebat baru saja berhenti saat pagi tiba menyisakan gerimis yang masih setia membasahi bumi bersama dengan angin dingin yang berhembus kencang. Hujan di bulan jully, cuaca yang cukup membingungkan.

Untuk kesekian kalinya Key menghebuskan napas gelisah ia mondar-mandir di depan teras rumah sambil merapalkan banyak doa agar gerimis ini segera berhenti.

"Belum berangkat lo?"

Key terkesiap dan spontan menoleh saat mendengar suara Devan dari arah belakang.

"Be—"

"Pas banget, anterin gue ke kantor, buruan!"  ujar Devan terdengar seperti memaksa.

Spontan Key menggelengkan kepala, "nggak, gue nggak mau." ucapnya tegas lalu berbalik badan membelakangi Devan.

Mendengar itu membuat Devan menatap punggung Key kesal, "sialan lo!" umpatnya.

Key menjulurkan tangannya sambil menegadah ke langit, ia tersenyum tipis saat air hujan tak lagi terasa di telapak tangannya. Buru-buru ia menyambar tas ranselnya di atas kursi teras lalu berdiri menghadap kaca jendela hitam memandang bayangan hitam dirinya sambil sedikit membenarkan penampilannya. Itu semua tidak luput dari tatapan Devan.

Seragam SMA putih abu dibalut jaket jeans, sepatu converse punk, dan ransel merah maroon. "Oke siap!" ujar Key sambil tersenyum kecil saat melihat bayangan dirinya di kaca jendela.

Key bergegas menuruni anak tangga dan berlari kecil kearah garasi untuk mengambil Desto, motor matic kesayangannya yang berwarna kuning. Dinamakan Desto karena memiliki arti, Desember to. Yang menandakan motor ini dibeli pada awal bulan Desember dan untuk Desember. Key ingat betul waktu itu ia masih duduk di bangku kelas 2 SMP.

"Buruan jalan!" perintah Devan. Entah sejak kapan cowok itu sudah duduk manis di jok belakang motor Key dengan memakai helm lengkap.

"Lo mau ngapain?" tanya Key heran, ia sedikit menoleh ke belakang sambil tangannya sibuk mengancing kait helm.

"ANTERIN GUE KE KANTOR!" teriak Devan dengan kencang.

KEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang