**– Jangan lupa vote komen share dan follow aku wattpad ku.
**– Minta tolong bantu tandain typo ya hihii😁
[Happy Reading🗝]
"Yang aku takuti slama ini, sekarang mulai terjadi."
–Elton Derlan Pratama._____
"Sudah sampai dimana kita?!
Sudah sejauh ini ternyata.Jika dilihat lagi ke belakang ternyata kamu masih jadi yang paling sempurna memahamiku, sementara aku masih terombang-ambing dalam gelombang masa kelam yang begitu kelabu.
Apakah batas kesabaran dan cintamu masih banyak?
Tolong beritahu aku jika itu mulai menipis agar aku dapat mempersiapkan segalanya sebelum ditinggalkan olehmu.Aku takut sendirian, aku takut kesepian, dan aku takut kehilangan kamu.
Apakah kamu juga merasakan hal yang sama?"****
Elton baru saja tiba di rumah oangtuanya saat jam sudah menunjukan pukul tiga dini hari. Cowok itu masuk kedalam rumah dengan menggunakan kunci pintu serep yang digantung bersamaan dengan kunci motornya.
Begitu ia membuka pintu utama tubuhnya seketika mematung di depan pintu. Dihadapannya, sekitar berjarak dua meter lebih di sebuah sofa single sedang duduk Mamanya sambil menatap kearahnya tanpa ekspresi.
Saat itu juga rasanya ingin sekali Elton kembali menutup pintu dan berbalik badan lalu pergi dari rumah. Seumur hidupnya Elton tidak pernah takut dengan siapapun kecuali sosok mamanya, hanya mama yang bisa membuat Elton minta maaf lebih dulu tanpa memikirkan apa salahnya terlebih dahulu.
"Habis dari mana, Lan?" Saras bertanya dengan suara lembut tapi malah detak jantung Elton yang berdebar kuat sampai rasanya sesak di dada.
Saras bangkit dari duduknya, wanita paru baya itu melangkah pelan kearah Elton sambil menampilkan senyum hangatnya yang menenangkan, tapi bagi Elton senyuman mamanya kali ini bagaikan alaram siaga tiga untuknya. Saras berdiri tepat di hadapan Elton- anaknya, ia sedikit mendongak untuk menatap anaknya yang lebih tinggi darinya, kedua tangan hangat wanita itu terulur menyentuh pipi anaknya dan mengelusnya dengan lembut.
Pipi Elton yang semulanya terasa dingin karena angin luar seketika menghangat karena usapan lembut yang mamanya berikan, sadar akan salahnya Elton lalu menunduk perlahan dan merubah posisinya menjadi berlutut dihadapan mamanya tepat di depan pintu utama.
"Derlan minta maaf, Mah." Elton menunduk, cowok itu berkata dengan nada penuh penyesalan.
Saras tersenyum memandang putra ketiganya yang sangat ia sayangi lalu diusapnya kepala Elton dengan penuh sayang, "Kok minta maaf, emangnya kamu ada buat kesalahan yang mama nggak tau ya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEY
Teen Fiction"𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚗𝚌𝚞𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚢𝚊, 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚍𝚒𝚑𝚊𝚗𝚌𝚞𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊." (Key)van Sagitta A. Gadis penyuka musik. Baginya hidup hanyalah sia-sia yang...