17. ♐🎵

554 54 1
                                    

**— Jangan lupa vote dan komen.

[Happy Reading🗝]

Maaf aku tidak bisa berkata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf aku tidak bisa berkata.
Aku hanya bisa "Merasakan."
— Keyvan Sagitta A

****


14 Agustus 2019.
Hari ini Key akan kembali masuk sekolah seperti biasa setelah kemarin ia tidak masuk sekolah dengan alasan sakit, nyatanya ia dalam keadaan baik-baik saja kemarin, hanya saja ia terlalu malas untuk pergi ke sekolah.

Pagi-pagi sekali Keyvan sudah rapih dengan seragam sekolahnya di depan cermin sambil menyisir rambut dan mengikatnya satu ke belakang. Setelah selesai ia mengambil tas dan jaketnya diatas meja belajar lalu berjalan keluar kamar hendak menuruni tangga menuju dapur, tapi tiba-tiba seseorang memanggilnya dari arah belakang membuat ia berhenti melangkah dan menoleh ke belakang.

"Kak Keyvan, tunggu!"

Ia menemukan seoeang cowok berbaju kaus putih tanpa lengan dengan celana jeans panjang baru saja keluar dari kamar Devan dan berjalan menghampirinya. Dia Blessing.

Keyvan menghembusakan napas kasar dan terpaksa tersenyum sekilas membalas senyum cowok itu. Ada rasa tidak terima kepada Ayahnya saat melihat wajah Blessing —anak angkat keluarganya, dan ada rasa aneh lain yang mengganjal di hatinya yang perasaan itu tertuju pada Blessing. Perasaan marah, sedih, kecewa dan mungkin dendam pada cowok itu.

"Kak Keyvan masih SMA? Gue kira kak Keyvan udah kuliah." ujar Blessing sengaja SKSD pada Keyvan, dan Keyvan menyadari itu.

Sejak malam itu, malam pertama Blessing datang ke rumah. Key menjadi lebih pendiam dari sebelumnya, ia mengurung diri seharian di kamar kemarin saat semua anggota keluarganya merayakan kedatangan Blessing di rumah, dan baru hari ini ia bisa bertatapan langsung dan dengan anak baru kesayangan Ayahnya ini.

Keduanya berjalan bersisian menuruni anak tangga menuju dapur.

"Kak Keyvan kelas berapa? Sekolah dimana? Jurusan, Kak Keyvan ambil jurusan apa!?"

Cerewet sekali cowok ini! Rasanya Keyvan ingin sekali menutup mulut cowok ini dengan lakban hitam lalu membuangnya jauh ke planet Uranus, tapi itu tidak akan mungkin ia lakukan. 

Key menghentikan langkahnya dan menghadap kearah cowok itu lalu menyodorkan tangannya kedepan, tanpa ragu langsung disambut ramah uluran tangan Key oleh Blessing.

"Gue Keyvan! Sekolah di SMA Dharma Nusa, kelas 3 jurusan bahasa budaya."

Setelah menjawab pertanyaan Blessing, Keyvan buru-buru pergi begitu saja meninggalkan Blessing.

KEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang