50. ♐🎶

123 10 3
                                        

**– jangan lupa vote komen dan follow akun wattpadku @angeltupennn.
**–Tolong bantu tandain typo ya 😁😁



[Happy Reading🗝]


"Ketika kamu asik dengan dunia dan manusia yang bersamamu sekarang, kamu akan lupa dengan dia yang dulu selalu menemanimu, dia yang selalu kamu cari, dan dia yang selalu memberimu telinga untuk mendengarkan keluh kesahmu dan meluangkan waktu untukmu.

Entah lupa atau amnesia kini terasa seperti begitu asing sekarang atau mungkin sengaja melupakan karena yang sekarang lebih asik untuk diajak bertukar cerita?!

"Semua akan kalah dengan orang lama."
Bulshitt!!
Itu tidak berlaku dalam sebuah pertemanan yang dirusak oleh salah satu teman."

⋇⋆✦⋆⋇ 

"Kamu hanya akan terlihat spesial untuk orang yang mencintaimu.
Jadi berhenti berusaha menjadi sempurna tetapi hidupnlah bebas, lakukan apa yang kamu sukai bukan berusaha keras untuk menarik perhatian orang lain."
–KEY, 2019



****


Key duduk sendirian di atas motornya dipinggir jembatan sambil meringis kecil menahan sakit di bahu dan tangannya yang terasa begitu sakit, lebih sakit dari luka lukanya yang lain, wajahnya pucat dan penglihatannya juga mulai berbayang.

Ia baru saja pulang sekolah setelah tadi singgah ke Wartels bersama teman-temannya. Keyvan juga sempat kembali lagi ke sekolah karena dapat telepon dari seseorang dengan nomor tidak dikenal yang mengaku anak Dharnus dan mengatakan bahwa saudaranya Blessing sedang terlibat dalam sebuah perkelahian dengan anak kelas tiga dan di bawa ke BK.

Keyvan yang awalnya sedang mengendarai motor tiba-tiba berhenti mendadak saat ia merasakan kram di tangan kirinya yang terdapat luka bakar karena terkena tumpahan kopi panas kemarin. Sepanjang hari ini Keyvan merasa tidak enak badan, ia berusaha menahan rasa sakit di tangan kirinya setiap saat.

"Shh.." Keyvan panik! Ia melepas paksa helmnya dengan satu tangan.

"Shh.. Sakit bangett!" Keyvan meringis kesakitan sampai tanpa sadar ia menangis

Perlahan-lahan ia menarik napas mencoba menenangkan diri agar tidak semakin bertambah panik tapi keram di tangannya semakin menjadi. Ia tidak tahan lagi.

"Lo kenapa?"

****

Key bersama Aldo keluar dari ruang pemeriksaan Dokter di sebuah Klinik Kesehatan.

KEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang