10. ♐🎵

665 65 1
                                    

**– Jangan lupa Vote dan Komen.


[Happy Reading🗝]

"Kita akan berhasil dan kita akan bahagia dengan cara dan jalan kita masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita akan berhasil dan kita akan bahagia dengan cara dan jalan kita masing-masing." —Keyvan Sagitta A

****

Hujan baru saja reda bersamaan dengan Key yang baru saja sampai di rumah orang tuanya dengan jam yang sudah menunjukan pukul 3 dini hari.

Key melepaskan helm dan jaket jeans yang ia kenakan. Ia berjalan menaiki anak tangga dan membuka kunci pintu utama lalu masuk kedalam rumah, tak lupa ia kembali mengunci pintu dan lanjut berjalan menuju kamarnya sambil menenteng banyak barang di tangannya.

Suasana rumah sudah sangat sepi dan sunyi, semua penghuni rumah pun mungkin sudah hanyut dalam mimpi masing-masing. Lagipula siapa juga yang masih beraktivitas di jam seperti ini, hanya Key sendiri.

Key membereskan kembali barang yang ia bawa dan lanjut dengan mandi dan bersih-bersih karna tadi sepanjang jalan ia diguyur hujan lebat. Setelah mandi dan mengeringkan rambutnya Key turun kebawah menuju dapur untuk memasak air untuk mengompres luka di lutut dan telapak tangannya yang masih baru.

Tadi saat dalam perjalanan pulang ia tidak sengaja di tabrak oleh seorang pengendara mobil dari arah yang berlawanan untungnya tidak ada luka yang serius ditubuhnya hanya luka di bagian lutut kiri dan telapak tangan kirinya saja, Ia juga sempat di tawarkan untuk dibawa ke rumah sakit dan di beri uang untuk berobat tapi ia menolaknya.

Key meringis kesakitan saat  membersihkan lukanya dengan kompresan dan alkohol, rasa nyeri dan perih begitu nyata bahkan rasanya menjalar sampai keseluruh tubuh sampai-sampai ia menangis, walaupun rasa nyerinya luar biasa tapi akhirnya selesai juga mengobati luka di lutut dan telapak tangannya.

Key menghela napas kasar, "sakit banget, lebih sakit luka jatoh begini dari pada luka karna ditonjok."

Key berjalan pelan mengembalikan kotak P3K kembali ke tempat semula dan kembali duduk diundukan tangga dapur bersiap untuk makan, walaupun hanya Mie Instan tapi tak apalah intinya bisa mengganjal perutnya yang sudah keroncongan dari semalam.

Baru satu suap mie berhasil masuk kedalam mulutnya tiba-tiba Reyvan datang dari atas dan mengambil alih mangkuk mie miliknya.

"Rey! Lo apa-apaan sih? Balikin gak mienya, gue laper!" Protes Key pada Reyvan kakak keduanya dengan kesal.

"Apa? Lo mau bilang kalo ini lo yang masak, iya?" Reyvan bertanay dengan suara yang sedikit keras dan mata melotot, "lo inget kan, ini bukan rumah lo, semua yang ada disini bukan punya lo, jadi jangan banyak protes."

KEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang