**– Jangan lupa vote & komen!
[Happy Reading🗝]
"Bukan tidak ingin berbagi tapi takut membebani." – Keyvan Sagitta A.
****
Sudah hampir lima belas menit berlalu Key menunggu Elton di parkiran tapi cowok itu tak kunjung datang, bahkan sekolah dan parkiran pun sudah sangat sepi sekarang. Teman-teman cowok itu sudah pergi ke wartels sedari tadi, sebelumnya mereka mengajak Key untuk ikut bersama mereka menunggu Elton di Wartels tapi Key menolak dan memilih untuk tetap menunggu diparkiran.
Key melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya yang mana sudah menunjukan pukul setengah 2 siang. "Elton kemana sih? Motornya ada disini tapi orangnya nggak ada. Awas aja dia kalo sampe gue duduk disini jagain motornya tapi dia udah nyampe dirumah."
Key harus benar-benar pergi sekarang juga karena ia sudah ada janji dengan seseorang hari ini di jam 2 siang. Ia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas untuk menelepon Elton, teleponnya tersambung tapi tidak diangkat oleh cowok itu, beberapa kali Key mencoba tapi hasilnya tetap sama. Akhirnya Key memutuskan untuk mengirimkan pesan saja pada cowok itu.
Keyvan Sagitta : Elton, lo dimana?
Eltooonnn!!
El, masih lama ya?!
Gue balik duluan ya! Soalnya gue masih ada kegiatan setelah ini.
Yayayyaa..!!!
Bye El👋Setelah pesannya terkirim, dengan cepat Key langsung memakai helm dan menancap gas motor meninggalkan areal parkiran sekolah.
Key berlari dengan kaki gemetar dari parkiran menuju lorong rumah sakit yang cukup panjang, matanya ikut bergerak sibuk mencari seseorang disana sampai akhirnya ia berhenti berlari begitu melihat dua sosok cowok yang tidak asing baginya sedang duduk didepan sebuah ruangan.
"Virgi, Lieberty!"
Key menghampiri kedua orang yang dipanggilnya, membuat kedua cowok itu menoleh ke satu arah dan berdiri.
"Baru pulang sekolah, lo?"
Key mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Virgi.
"Jam segini!?" tanya Lieberty heran, sontak cowok itu mengeluarkan ponselnya dari saku celana abu-abunya.
"Iya, sebenarnya udah dari tadi tapi masih ada urusan sebentar jadi telat." jelas Key dengan napas tersengal.
Diam-diam Virgi memperhatikan penampilan Key yang terkesan berantakan, lalu tiba-tiba fokusnya beralih kearah lutut gadis itu yang mengeluarkan darah.
"Lutut lo kenapa?"
Spontan cowok itu berjongkok di depan Key dan menyingkap sedikit rok gadis itu keatas sehingga lututnya yang terluka berdarah terlihat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEY
Teen Fiction"𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚗𝚌𝚞𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚢𝚊, 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚍𝚒𝚑𝚊𝚗𝚌𝚞𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊." (Key)van Sagitta A. Gadis penyuka musik. Baginya hidup hanyalah sia-sia yang...