41. ♐🎶

115 9 2
                                    

**– jangan lupa vote, komen, dan follow akun wattpadku ya!

**– Minta tolong bantu tandain typo ya guys.


[Happy Reading🗝]

"Selagi kamu muda, lakukanlah segala hal yang menantang dan menyenangkan, cobalah berbagai cobaan dan nikmati setiap tawa dan duka yang di dapat, lalu ketika hari esok yang di nanti telah tiba maka bangkitlah, ambil semua sisi positif dan negatif ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selagi kamu muda, lakukanlah segala hal yang menantang dan menyenangkan, cobalah berbagai cobaan dan nikmati setiap tawa dan duka yang di dapat, lalu ketika hari esok yang di nanti telah tiba maka bangkitlah, ambil semua sisi positif dan negatif sebagai pedoman dan pembelajaran lalu gapai kejayaanmu.

Kita masih terlalu muda untuk sekedar diam dan berlarut dalam sunyinya kamar."

****


Hari ini tepat pada hari Sabtu, 26 Oktober 2019 SMA Dharma Nusa berubah suasana menjadi sebuah gedung mewah yang ramai tempat pegelaran ulang tahun sekolah tersebut. Dari gerbang masuk sampai gedung belakang penuh dengan dekorasi mewah membuat gedung itu semakin terlihat megah dan meriah. Banyak tamu yang datang, mulai dari Pemilik Sekolah, Alumni, sampai mereka yang beberapa dari sekolah lain. Semuanya ikut hadir hari ini.

Masing-masing jurusan mulai dari IPA, IPS, dan Bahasa, maupun organisasi-organisasi dalam sekolah membuka benner-bener besar dan dipasang sejajar di samping kiri dan kanan panggung.

"Sik asik! sik asik! kenal dirimu,
Sik asik! sik asik! dekat denganmu,
Ak! aku berharap smoga kamulah yang akan menjadiii, jadi pecarku!"

"Ini acara ulang tahun Vick! Bukan dangdutan." ujar Paul memperhatikan Vicky yang asik bersenandung, keduanya kini sedang berdiri di pinggir lapangan menunggu teman-teman mereka yang belum datang.

"Nah itu, itu! Karna ini ultah sekolah jadi harus ada dangdutan juga, biar tambah rame!" Balas Vicky bersemangat.

"Apaan dangdut? Harusnya Hip-hop!" Timpal Mardy tiba-tiba dari samping Paul, cowok itu sedang kesusahan memakai sepatu.

"Dih, apaan lo dateng dateng langsung hip-hip, hip-hop, sopan kah begitu?" Sanggah Vicky tidak terima projeck dangdutnya di rusak oleh rapper gadungan seperti Mardy.

"Dangdut harga mati." Cetus Vicky sambil mengepalkan kedua tangannya kedepan menghadap Mardy.

Tidak mau kalah, Mardy mengangkat satu sepatunya yang belum ia pakai lalu berkata dihadapan Vicky, "Hip-hop gak dijual beli." balas Mardy.

"Dangdut!"

"Hip-hop!"

"Dangdut!"

"Hip-hop!"

"Udah-udah, daripada berantem mending lo berdua collab aja, gimana?!" saran Paul sambil mengangkat alis, tapi sayangnya langsung ditolak mentah-mentah oleh keduanya.

"NGGAK!!" Ujar Vicky dan Mardy secara bersamaaan.

Keduanya saling melemparkan tatapan tajam menimbulkan kilat dan petir secara tak kasat mata. Sedangkan Paul terdiam lama seraya mengelus dada, masih dalam mode terkejutnya dengan suara penolakan Vicky dan Mardy.

KEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang