**-– Jangan lupa Vote & komen!
[Happy Reading🗝]
"Kesedihan telah menghasilkan lebih banyak melodi daripada kegembiraan."
****
Key memberhentikan motornya di depan sebuah rumah mewah berlantai dua dengan halaman luas dan pagar hitam tinggi menjulang, ia menatap layar ponselnya memastikan kembali alamat tujuannya.
Dugh.
Key terkejut saat sebuah bola plastik mengenai helm yang masih ia kenakan.
"Maaf kak, aku gak sengaja." ungkap seorang bocah laki-laki yang berdiri tidak jauh dari hadapannya.
"Kak, bisa minta tolong ambilin bolanya gak?" Katanya lagi.
Key menoleh ke kiri dan ke kanan mencari bola yang tadi mengenai helmnya, ternyata bola itu berada dibelakang motor Key. Ia segera turun dari motor dan melepas helmnya, lalu pergi mengambil bola tersebut dan memberikanya kepada bocah tadi, tapi saat Key menyodorkan bola tersebut si bocah malah tidak menerimanya.
"Cantik banget!"gumam bocah itu pelan. Key mengerutkan keningnya saat mendengar bocah laki laki itu bergumam.
"Mm.. Adek, ini bolanya." ujar Key membuyarkan lamunan bocah laki laki itu.
"Eh iyaa, makasih yah kaka cantik!" seru bocah laki laki itu lalu menerima bola yang di sodorkan oleh Key.
"Cantik?" Key mengerutkan alis. "Nama aku bukan Cantik. Kenalin nama aku Key. nama kamu siapa?!" Key mengulurkan tangannya berkenalan.
"Nama Aku—"
"Alex, main kemana aja lo? Mama nyariin lo dari tadi!!" teriak seseorang dari arah belakang.
Sontak Key dan bocah dihadapannya menoleh kearah sumber suara, disana seorang cowok berbadan tegap mengenakan kaos tanpa lengan berwarna putih sehingga lengan yang berotot itu terlihat sangat jelas, ditambah dengan celana seragam abu abu yang mana membuat ia terlihat sangat keren. Kali ini Key mengakui bahwa cowok itu sangat tampan.
"Baru aja keluar bentar udah dicariin" Sungut bocah laki laki di sebelah Key yang ia yakini bernama Alex.
"Udah sana masuk!" perintah cowok tadi yang entah sejak kapan sudah berdiri di sebelah Key.
"Nggak ah, gue mau main lagi." tolak bocah laki-laki itu. "kalo mama nanyain gue dimana, bilang aja gue lagi di lapangan."
"Kaka Cantik, Alex pergi dulu ya! Percaya deh, kalo takdir mengizinkan kita pasti bakal ketemu lagi di lain waktu, Bye!" ujar bocah bernama Alex itu lalu pergi membawa serta bola plastiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEY
Teen Fiction"𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚗𝚌𝚞𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚢𝚊, 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚍𝚒𝚑𝚊𝚗𝚌𝚞𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊." (Key)van Sagitta A. Gadis penyuka musik. Baginya hidup hanyalah sia-sia yang...