27. ♐🎶

482 47 2
                                    

**– Jangan lupa vote & komen.

[Happy Reading]🗝

"Tidak semua orang mentalnya kuat seperti kalian, kalian kuat menghadapi sesuatu mungkin kalian punya support sistem, berbeda dengan orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak semua orang mentalnya kuat seperti kalian, kalian kuat menghadapi sesuatu mungkin kalian punya support sistem, berbeda dengan orang lain."

****

Devan baru saja keluar dari kamarnya hendak mengambil air minum di dapur, tapi ia malah dikejutkan dengan penampakan Keyvan yang duduk sendirian di sebuah kursi samping bawah tangga.

"Ngapain lo pagi subuh duduk sendirian disitu, hah? Sakit lo?" tanya Devan berkacak pinggang sambil melangkah mendekati Key.

Begitu mendengar suara kakaknya, Key mengangkat wajahnya menatap Devan dengan tatapan redup sambil menggeleng pelan seolah menandakan bahwa ia baik-baik saja. Padahal nyatanya ia sedang menahan rasa sakit yang luar biasa di disekujur tubuhnya akibat ulah cowok yang kini berada dihadapannya semalam.

Tidak percaya dengan reaksi yang Key tunjukan, Devan meletakkan telapak tangannya dikening Key guna mengecek suhu tubuh gadis itu tapi dengan cepat Key menepis tangan Devan menjauh dari keningnya.

Walaupun hanya sekilas tapi Devan bisa merasakan suhu tubuh Key bisa dikatakan cukup tinggi.

"Ck, kalo sakit ya bilang sakit, jangan sakit tapi sok kuat kayak gitu." Celoteh Devan.

"Kalo gue bilang gue sakit, apa keuntungan yang bisa gue dapat?"

"Apa gue bisa dapat kasih sayang dari Papa sama Mama? Apa semua orang bakal berprilaku baik sama gue?" Key berdiri dari duduknya, ia berujar dengan sangat pelan seperti tidak ada gairah hidup dalam dirinya. Mungkin masih ada, tapi gairah itu sudah terlalu redup.

"Naif! Lo minta kasih sayang papa sama mama tapi apa lo bisa jadi apa yang mereka mau?" Devan menunduk mensejajarkan tingginya dengan Key sambil mencondongkan wajahnya, seolah sedang menyudutkan Key.

"Minimal terlahir bukan sebagai anak perempuan, kalo emang lo mau disayang." kata Devan sarkas lalau berlalu pergi begitu saja meninggalkan Key terpaku ditempatnya.

****

Elton memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana seragamnya setelah menelepon Denis dan menanyakan keberadaan cowok  itu yang ternyata sudah dalam perjalanan menuju sekolah bersama Aldo.

Buru-buru Elton meraih kunci motornya yang berada diatas meja ruang tengah dan bergegas pergi menyusul teman-temannnya ke sekolah.

Kebetulan kedua orang tuanya sedang tidak berada dirumah, hanya ada dirinya, adiknya Alex dan kakak keduanya yang bernama Dio. Kedua orangtuanya sedang ada kerjaan diluar kota.

KEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang