53. ♐🎶

112 12 10
                                    

**– jangan lupa vote, komen dan follow akun wattpad @angeltupennn
**–Tolong bantu tandain typo ya mors🤍


[Happy Reading🗝]

[Happy Reading🗝]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku suka hujan, aku suka kamu dan payung yang kamu kenakan saat melindungi ku dari hujan, tapi aku tidak suka dia yang hadir diantara aku, kamu, payung dan hujan hari itu."

---

"Aku masih belum rela bila harus tanpamu, maafkan aku."

---

"Seharusnya aku lakukan ini sejak awal, tapi bodohnya aku selalu khawatir akan dibenci olehmu."

****

suasana gedung SMA Dharma Nusa tampak mulai sepi seiring dengan berjalannya waktu siang hari yang diguyur hujan lebat. Banyak dari para siswa siswi yang sudah pulang semenjak selesai ujian terakhir di jam sebelas siang tadi. Sementara itu ada pula siswa siswi yang masih tinggal di sekolah dengan berbagai alasan, mungkin salah satunya karena terjebak hujan lebat yang sudah berlangsung sejak hampir sejam yang lalu.

Sama halnya dengan Keyvan yang sedang berdiri sendirian di depan Lab Bahasa menatap ke bawah kearah lapangan yang lenggang tanpa adanya aktivitas apapun dengan kedua siku yang bertumpu pada tembok pembatas. Keyvan sendiri pun masih mengenakan kaos band sekolah dibalut dengan jaket demin kesayangannya, serta celana jeans panjang dan sepatu sekolah yang selalu ia kenakan.

Di Sana dia sedang menunggu Elton yang belum juga datang.

Udara dingin berhembus menerpa wajah Keyvan yang tampak pucat pasi, sedari tadi gadis itu hanya bengong sambil sesekali menghela napas panjang.

Kelihatannya saja yang bengong tapi isi kepalanya sedang dalam perang besar-besaran.

Beberapa saat kemudian Keyvan kembali menghela napas untuk yang kesekian kalinya lalu tersenyum kecut.

"Keyvan."

Terdengar suara Elton yang memanggilnya dari ujung koridor, lantas membuat Keyvan menoleh dan mendapatinya sedang berjalan cepat kearahnya.

"Sorry gue lama." ujar Elton begitu sampai dihadapan Keyvan dan mengusap puncak kepala Keyvan dengan lembut.

"Iya, gapapa." Keyvan lalu kembali pada posisinya semula.

Jika Keyvan menumpukan sikunya pada pagar pembatas dan menghadap kearah lapangan, maka Elton malah sebaliknya menumpukan siku pada tembok pembatas dan menghadap kearah Lab Bahasa.

KEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang