2. 🎶♐

1.2K 98 6
                                    

**– Jangan lupa vote & komen!


[Happy Reading🗝]


"Apabila sesuatu yang kamu senangi tidak terjadi, maka senangilah apa yang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apabila sesuatu yang kamu senangi tidak terjadi, maka senangilah apa yang terjadi."


****


Motor matic berwarna kuning yang dikendarai Key baru saja masuk ke area parkiran sekolah. Cewek berseragam sekolah berbalut berjaket hitam dengan kepala yang terpasang helm putih bersticker telapak tangan disisi kiri dan kanan itu memarkirkan kendaraan beroda duanya di area parkir khusus siswa yang berada disisi kiri.

Dia melepas helmnya lalu mencepol asal rambutnya sambil berkaca di spion dan tidak lupa untuk mencabut kunci motornya.

Tiinnnttttt..

Sebuah suara klakson berbunyi besar dan sangat panjang dari arah belakang mampu mengagetkan Key, hal yang sama juga dirasakan oleh para siswa lain yang masih berada di parkiran.

Key menoleh kearah belakang dan seketika wajahnya langsung berubah masam saat tau si pelaku sedang tertawa cekikikan bersama kedua temannya didalam sebuah mobil berwarna putih dengan kaca jendela yang diturunkan.

"Ututuu.. Kacian banget mukanya jelek gitu!" Ujar si pelaku, mengejek Key.

"Eh, Key! Udah tahun ajaran baru, udah naik kelas 3 tapi masih aja lo pake motor butut gitu." Ujar Winda dengan keras mengejek Desto, Motor milik Key.

Key turun dari motornya sambil menenteng tas ransel di bahu kirinya dan berjalan mendekat kearah mobil Dilla, teman seangkatannya yang sombongnya luar angkasa.

Ia berdiri tepat disamping mobil tersebut lalu menatap Winda dengan malas.

"Kenapa? Kenapa emangnya kalo gue pake motor itu, hm? Motor gue ada nambahin beban apa dihidup lo?!" Tanya Key geram.

Winda tidak menjawab pertanyaan Key, ia malah memainkan jarinya, memasang wajah songong dan menulikan indra pendengarannya. Di abaikan seperti itu membuat Key menghela napas gusar, ia berjalan ke depan mobil milik Dilla dan berdiri tegak dengan kedua tangan yang dilipat dibawah dada.

Bagi Winda, Dilla dan Metta, Key adalah salah satu manusia di SMA Dharma Nusa yang patut mereka musuhi. Mereka memandang Key layaknya hama yang sangat mengganggu dan merugikan, itu sudah berlangsung dari sejak kelas sepuluh, entah apa yang membuat mereka tak suka pada Key, sampai sekarang hal itu masih menjadi salah satu teka-teki yang sulit dipecahkan.

"Dia mau ngapain didepan situ?!" Dilla yang duduk dikursi kemudi menatap penuh curiga pada Key.

"Kita liatin aja dulu." Ucap Metta, gadis dengan dandanan seperti cupu duduk di kursi belakang sibuk memotong kuku-kukunya yang panjang seperti setan.

KEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang