Masih mau lanjut baca kan?
Yuk jangan lupa tinggalin jejak yaaa
Comment, Vote dan Likes 😍
- Happy Reading -
Risa sengaja tidak bertanya tujuan selanjutnya karena ingin melihat kemana Reza akan membawanya. Saat mengendarai motor Reza menarik tangan Risa agar berpegangan di pinggangnya agar tidak jatuh.
Risa yang awalnya sedikit canggung akhirnya menurut karena memang masih cukup dingin, jaket Reza yang Risa kenakan tercium aroma wangi segar yang membuat Risa nyaman mengenakannya. Risa tersenyum kemudian sedikit menyandarkan kepalanya di bahu Reza dari belakang.
Karena belum sarapan Reza mengajak Risa berhenti dipinggir jalan, ada pilihan menu yang bisa dipesan : soto, ayam bakar, ayam goreng, lele, bebek, ati ampela, pecel dan lainnya. Reza memilih soto sedangan Risa memilih ayam bakar, walaupun dipinggir jalan tapi sangat ramai pembeli, beberapa menit setelah memesan akhirnya pesanan mereka dating dengan teh anget 2 gelas.
"Udah pernah ke Bandung?" Tanya Risa ke Reza.
"Sekali sih sama Nando buat ngelepas penat dulu," Reza menyendok soto yang dia pesan, rasa yang cukup membuat lidahnya untuk menyendok lagi.
"Mau coba nggak?" Reza menawarkan Risa soto yang dia pesan. "Enak, rasa rempahnya pas. Ini yang biasanya gue pesen pas Nando ngajak mampir dulu."
"Boleh," Risa tersenyum, Reza kemudian menyendokkan satu suap ke Risa, rasa rempah yang pas membuat lidah Risa ingin merasakan lagi tapi enggan karena malu.
"Mau lagi?" Reza paham dengan ekspresi Risa jika ingin nambah.
"Ng-nggak." Risa berbohong dan mengalihkan pandangannya padahal dalem hati rasanya ingin bilang iya tapi gengsi.
"Yakin? Nyesel lo ntar kalau udah gue abisin." Reza mendekatkan satu sendok lagi. Risa mengambil sendok di depannya, tapi Reza menjauhkan mangkok sotonya.
"Kok dijauhin sih." Risa protes karena sebelumnya Reza nawarin tapi malah dijauhin mangkok sotonya.
"Gue yang suapin."
"Heh malu tau diliatin." Risa melirik ke sekeliling.
"Ohh jadi malu nih disuapin sama pacar sendiri?" Reza memasang ekpresi kecewa karena Risa menolak disuapi.
"Yaudah iya iya, cepet mana." Risa memilih mengalah agar tidak berdebat lagi dengan Reza.
"Dih maksa." Reza jadi tertawa karena bisa membuat Risa kesal.
"Tau ah nggak jadi." Kini giliran Risa yang ngambek karena Reza menggodanya.
"Duh duh pacar gue ngambek, sini sini." Reza menarik pelan pinggang Risa agar mendekat. "Buka mulutnya aaaaa....." Reza mempraktekkan seperti menyuapi anak kecil.
"Heh, dikira gue anak kecil apa." Sungut Risa karena bisa-bisanya Reza memperlakukan dirinya seperti menyuapi anak kecil
"Gue abisin nih kalau protes lagi."
"Kok gitu sih." Risa memanyunkan bibirnya membuat Reza tak tahan.
"Gemes jadinya, yaudah ayo cepet buka mulutnya," Reza memberikan 1 sendok, Risa membuka mulutnya dan menerima suapan dari Reza. Risa menyesal karena sebelumnya tidak memesan makanan sama dengan Reza.
"Seneng banget gue suapin?" Lagi-lagi Reza menggoda Risa, Risa juga baru sadar kalau sudah 4 sendok.
"Pede ih, nih kalau gitu gue makan sotonya, lu makan ayam aja." Risa menggeser ayam bakar yang dia pesan sebelumnya di depan Reza dan mengambil soto Reza.
"Dasar." Reza gemas mengusap pelan kepala Risa yang sedang makan soto. Risa tidak peduli dengan perlakuan Reza yang mengelus rambutnya yang dia pedulikan saat ini soto yang dia makan dengan lahab. Sedangkan Reza sendiri sedang tersenyum melihat tingkah pacarnya yang baru dia lihat pertama kali.
Setelah selesai makan Reza kemudian membayar pesanannya dan kembali menuju tempat ke 2 yang akan dia datangi. Jarak waktu 2 jam lebih dari kebun teh ke kawah putih, cukup lama. Pukul 10 Reza dan Risa sampai. Kabut tebal yang menyelimuti banyak pasangan juga yang datang. Risa melihat ada jembatan dan langsung berlari.
"Hei pelan-pelan." Reza berteriak karena Risa berlari, tempat ke dua yang membuat Risa terpukau dan langsung meninggalkan Reza
Risa berhenti dan hanya mentap jembatan, padahal sebelumnya dia berlari dan mengabaikan Reza, Reza menghampiri Risa kenapa berhenti padahal sebelumnya antusias berlari menuju jembatan.
"Kenapa? Takut?"
"Nggak, mau liat aja tadi." Risa berbohong padahal ingin melewati tetapi belum ada orang yang lewat di jembatan.
Reza langsung menggandeng Risa dan mulai berjalan, Risa tersenyum. Tangan hangat Reza bisa Risa rasakan, jari Reza yang lebih besar dari miliknya.
"Pernah kesini juga?"
"Belum sih, cuma kemarin penasaran aja mau kesini. Dan gue pengennya kesini bareng orang yang gue suka." Reza menatap Risa, tatapan Reza kali ini membuat Risa terpana, jawaban jujur yang keluar dari sorot mata Reza sesuai dengan ucapannya.
"Gombal."
"Ah nggak mempan ya." Reza berjalan diikuti Risa. Untung saja yang melewati jembatan cuma mereka jadi bisa berjalan bergandengan. "Bentar, diem disini" Reza melepaskan genggamannya tapi Risa langsung menggenggam tangan Reza lagi yang membuat Reza menoleh ke Risa.
"Mau ninggalin gue?"
"Astaga, gue mau ambil foto lu." Reza tertawa kecil melihat Risa yang takut seperti ingin ditinggal, padahal dia hanya ingin mengambil foto Risa. Risa akhirnya mau melepas genggaman tangannya.
"Selfi aja nggak usah jauh-jauh." Risa menarik tangan Reza kembali. Reza menuruti permintaan Risa dan mengambil beberapa potret dirinya dan Risa, segala ekpresi sebanyak mungkin dia ambil, dari ekpresi konyol iseng dan lain-lain, bahkan beberapa cewek yang liat mencuri pandang melihat wajah Reza, ditambah lagi Reza yang tersenyum manis. Risa yang menyadarinya langsung menarik Reza lebih dekat dengannya.
"Kenapa?" Tanya Reza yang tiba-tiba ditarik.
"Ada serangga lewat barusan."
"Hah? Serangga?" Reza bingung, padahal dia tidak lihat sama sekali.
"Udah ayok jalan lagi." ajak Risa karena tidak ingin Reza diliatin. Reza hanya pasrah kali ini. 2 jam mereka menghabiskan waktu di Kawah Putih.
Setelah puas di kawah putih Reza mengajak Risa ke parkiran karena jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, Reza memutuskan mengajak Risa pergi ke tempat selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reza & Risa
Teen Fiction"Za kalau lu udah bosen sama gue bilang, jangan kek gini!" Risa mulai emosi karena Reza tidak mengatakan kalau dia bertemu dengan Anita sebelumnya di apartemen. "Ris lu ngomong apa sih? gue nggak paham maksud lu." Reza sendiri tidak paham apa maksud...