01.45

342 25 0
                                    

"Jadi Adam sama adiknya dateng ke rumah lu? Gila aja ada Reza terus adiknya bilang lu harus balikan sama Adam." sungut Sofi. Sofi sendiri juga kesal mendengar cerita Risa, Risa tetap berangkat sekolah karena yang terluka bukan telapak kakinya jadi masih bisa berjalan, walaupun sebenarnya Awan meminta Risa untuk istirahat tetapi Risa tetap bersikeras ingin berangkat.

"Pokoknya lu nggak boleh balikan sama Adam Ris, gue nggak setuju. Awas aja kalau balikan." ancam Sofi. Sofi yang sedang heboh sendiri melihat ke arah Ika, sejak tadi Ika hanya bengong tak ada suara. Biasanya Ika juga ikut heboh tetapi saat ini justru tidak ada suara.

"Heh lu kenapa sih dari berangkat sekolah bengong mulu, abis kena sawan dimana?"

"Kemarin Yudha nyium gue." spontan Ika menjawab pertanyaan membuat Risa dan Sofi langsung menoleh.

"Hah serius?" Sofi kaget saat mendengar ucapan Ika barusan.

"Gara-gara kemarin kak Dimas ngajak makan malem, dia bilang dia nggak suka kalau gue pergi dan ngelarang gue." Ika menyenderkan kepalanya ke bangku. Kali ini Risa dan Sofi fokus ke Ika karena baru kali ini Yudha mulai bereaksi dengan Ika.

"Terus terus si Yudha nembak lu nggak?" lanjut Sofi antusias, tumben juga Yudha agresif.

"Eeeeh? E-enggak." Ika langsung nunduk karena malu.

"Pantes aja tadi pagi lu diem mulu. Eh bentar gue ada ide, lu mau nggak dengerin saran gue?" sebuah ide melintas dipikiran Sofi.

"Tapi gue kalau manfaatin kakak lu boleh nggak sih Ris?" Sofi menggaruk pipinya yang tak gatal.

"Terserah kalian aja sih, asal si Ika nggak galau mulu." Risa kali ini sok cuek, walau sebenernya ada rasa khawatir juga.

"Yaudah gini dengerin gue ya." Sofi mulai berbisik-bisik menceritakan rencananya. Ika cuma bisa nurut aja karena saran dari Sofi tak begitu beresiko. Lagi pula Ika juga kepikiran tentang Mona, gimana kalau Mona malah mendatangi dirinya kalau Yudha dekat dengannya.

Setelah mengatakan semua rencana Sofi mengirim pesan ke Dimas menggunakan hpnya Ika. Dimas tentu saja merespon dengan baik pesan yang Ika kirim. Setelah pulang sekolah Ika melihat Mona menggandeng Yudha untuk pulang dengannya, dalam batin Ika apaan apaan, kemarin habis menciumnya kenapa justru pulang dengan Mona. Yudha dan Mona berpapasan dengan Ika saat diparkiran.

"Yud, ayo! Papa udah nunggu di rumah." ucap Mona sambil menggandeng lengan Yudha, saat berpapasan dengan Ika Yudha berhenti sejenak. Mona sengaja mengeraskan suaranya agar terdengar oleh Ika.

"Loh lu bareng sama Mona?" tanya Sofi dan Nando, diikuti anggukan Fadli. Padahal kalau pulang sekolah mereka biasanya pulang bareng.

"Iya, Yudha disuruh ke rumah sama papa gue buat makan siang." Yang menjawab bukannya Yudha tapi malah Mona, Sofi melirik ke arah Ika.

"Oh iya, Ka pacar lu kemana? Nggak dijemput? Masih nebeng ya sama Nando?" senyum meledek Mona yang membuat Ika geram tapi dia tahan.

"Ada, bentar lagi dia jemput gue." Ika berbohong, karena kesal dengan Yudha setelah melihat tangan Mona yang melingkar di lengan Yudha. Yudha yang mendengar jawaban Ika mengeryitkan dahinya. Tidak mungkin Ika jadian dengan Dimas.

"Mana? Kok gue nggak liat?" Mona melihat sekeliling tak ada siapapun selain mobil dan jemputan anak-anak sekolahnya.

"Ka, lama banget. Katanya mau balik sama gue, ayo cepet kak Dimas udah nungguin lu." Risa yang baru saja tiba langsung membuat semua mata teralih padanya. Sebenarnya Risa tak ingin ikut campur tapi karena sahabatnya kesusahan mau tak mau dia harus membantu.

Reza & RisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang