01.04

930 89 7
                                    

Sejak bertemu dengan Risa, Reza sering ikut Nando menemui Sofi, bahkan sampai beradu mulut dengan Sofi.

"Apaan sih lu jadi sering ke kelas gue." Sofi protes karena melihat Reza lagi yang datang ke kelasnya bersama Nando.

"Bukan kelas nenek lu kan." Reza langsung duduk di samping Nando.

"Bilang aja lu mau modusin Risa." Sofi bisa menebak niat Reza kali ini, Risa yang disampingnya sampai tersedak saat minum air.

"Eh lu nggak apa-apa kan?" Reza yang sontak khawatir langsung menatap Risa yang tersedak air minum dan mendekat ke arah Risa. Sofi melihat kelagat Reza pada Risa.

"Nggak, gue baik-baik aja" Risa kaget sebelumnya karena ucapan Sofi.

Terlihat Reza yang mulai perhatian pada Risa. Nando bisa melihat kali ini Reza tertarik dengan seorang wanita walau sering di cap playboy.

"Lu naksir Risa yaaa?" tebakan Ika tepat sasaran, apa yang Ika katakan membuat Reza hampir salah tingkah.

"Kan kumat lu sok tau," Reza kembali ke tempat duduknya.

"Gue cuma kagak mau denger berita keluar tersedak air minum masuk ugd kan jadi eksklusiv ntar." Reza berbohong.

"Mana ada." Risa tidak terima dengan ucapan Reza barusan. Lagi-lagi Reza tersenyum tanpa sepengetahuan Risa tetapi Sofi melihat dengan jelas senyuman Reza setelah meledek Risa.

"Makan yuk gue laper." Ika mulai merasa lapar.

"Makan mulu lu, gendut tau rasa." Bukan Sofi namanya kalau tidak meledek Ika saat mulai lapar.

"Nggak apa, katanya Yudha paling suka sama cewek pipi tembem." Jawab Ika.

"Tau darimana lu?" Nando nyamber omongan Ika.

"Fadli yang bilang." Jawab Ika polos.

"Duh lu digoblokin sama Fadli, Yudha sukanya yang sexy semok." Jawab Nando. Sofi langsung menoleh ke arah Nando.

"Itu selera Yudha atau lu hm?" Sofi langsung menarik ujung rambut yang ada di dekat telinga Nando.

"Eh beb sakit aww," Nando merintih kesakitan.

"Selera Yudha asli." Nando masih saja berbohong. Sofi malah semakin menarik dengan kencang.

"Eh iya iyaa gue becanda, udah sakit beb." Sofi akhirnya melepas tarikannya.

"Makanya jangan asal ngomong tu mulut." Sofi tau kalau Nando suka melihat yang bening - bening tetapi kalau perhatian tetap padanya tidak akan ke yang lainnya.

"Lagian mana mungkin semua cowok nggak suka, Reza pasti suka." Nando mencari pembelaan lewat Reza.

"Nggak, gue nggak suka." Reza langsung menjawab cepat, karena selera cewek Reza bukan seperti yang Nando ucpakan.

"Terus selera lu kek gimana?" Nando ingin tau dan penasaran, semuanya juga penasaran. Cuma Risa yang masih fokus mengerjakan beberapa pr matematika untuk besok agar bisa santai saat di rumah nanti.

"Manis, rada cuek, galak, judes, lebih pendek dari gue tingginya, pas senyum keliatan lesung pipinya." Reza mengatakannya sambil memainkan hpnya.

"Bangsat lu nyarinya ngeri amat galak judes hahaha." Nando sampai tertawa melihat selera Reza, bagi Nando sepertinya Reza tidak sehat dan aneh selera ceweknya.

"Keknya kepala ni bocah nggak beres." Sofi ikut nimbrung mendengar selera cewek yang disukai Reza.

"Dimana-mana tuh laki laki nyari pacar yang perhatian, lah lu nyari cuek galak judes lagi hahaha." Nando tertawa meledek Reza.

"Kok mirip Risa selera Reza ih." Ika menyahut. Risa yang merasa namanya disebut langsung menghentikan aktifitas menulisnya tetapi pandangan Risa menatap ke soal yang dia kerjakan.

"Yang lu maksud Risa?" Sofi lagi-lagi kesal dan mendelik ke arah Reza akibat ucapan Ika.

"Emangnya gue nyebut nama Risa?" Reza melirik ke arah Risa, Risa yang awalnya berenti menulis kini melanjutkan kembali.

"Lagian mana mungkin Risa suka sama lu sih yang pacarnya gonta-ganti." Sindir Nando.

"Kan yang mutusin Risa bukan lu."

"Gue nggak pengen pacaran sama siapapun." Risa yang sejak tadi jadi pendengar kini mulai bersuara. Reza yang awalnya berdebat dengan Nando menatap Risa begitu juga dengan Sofi dan Ika.

"Kenapa?" tanya Ika penasaran. Ika sejak dulu memang kepoan kalau sudah menyangkut masalah Risa.

"Udah gue mau pulang, istirahat." Ekspresi Risa yang datar dan seolah tidak ingin diganggu bisa Reza rasakan dan juga Sofi baru sadar. Risa paling tidak suka kalau bahas pacar, apalagi tetang Risa.

"Ris tunggu!" Ika berusaha menahan Risa tetapi ditahan Sofi.

"Biarin Risa sendiri Ka." Sementara suasana menjadi hening dan akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Sofi tau kalau pembicaraannya berpengaruh ke Risa jika dilihat dari respon Risa sebelum pergi.

Reza & RisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang