"Laper banget, lama banget kak Awan balik." Awan berpesan ke Risa kalau malam ini bakal pulang malam karena lembur ditempat kerjanya, jadi meminta Risa pesan makan malem delivery order.
Risa memilih keluar rumah dan ke supermaket dekat rumahnya, seperti biasa jika tidak ada Awan Risa pasti makan mie instan yang ada di cup bisa makan di tempat ditambah dengan minuam bersoda. Salah satu makanan favorit Risa. Jika Awan melihatnya pasti akan mendapat ceramah semalaman karena Risa pernah masuk rumah sakit akibat tipes. Awan selalu mengawasi Risa agar tidak makan mie dengan minuman bersoda.
Risa duduk di salah satu kursi depan. Masih pukul 7 dan tentu saja jalan di depan rumahnya lumayan ramai dengan orang-orang yang mampir di supermarket. Angin yang berhembus cukup dingin menyapu kulit luar Risa.
"Wahh memang makanan seperti ini membuat mood lebih baik." Risa menatap pop mie dower pedas yang ada di depannya sambil menunggu matang, beberapa menit kemudian Risa membuka dan mulai menyantap pop mie nya. Rasa pedas dan kacang atom yang dia beli menambah nikmat seleranya. Hawa dingin yang menyapu kulitnya kini berganti dengan rasa hangat dari kuah mie yang Risa makan.
"Ris?" Panggil Reza dan langsung duduk di kursi kosong depan Risa.
"Uhuk uhuk." Risa yang tersedak karena kaget karena kuah pedas yang membuat tenggokannya tidak nyaman. Reza buru-buru membuka air minum yang dia beli kemudian memberikan ke Risa.
"Nggak usah gue udah beli soda." Risa menolak mengambil air soda dan mencoba membukanya tetapi Reza merampasnya.
"Minum air putih." Reza memaksa dan memberikan air putih yang sudah dia buka. Karena tenggorokannya yang merasakan pedas mau tidak mau langsung mengambil air minum dan meminumnya. Air putih yang membuat tenggorokannya sedikit mendingan.
"Lu mau bikin gue jantungan?" Risa kesal karena Reza yang menyapanya saat makan pop mie.
"Ntar gue kasih jantung gue kalau lu butuh." walaupun Reza menjawab dengan bercanda tatapannya tidak beralih dari Risa, apalagi air mata mata Risa yang tiba-tiba menetes.
"Yang ada lu mati." Risa yang masih kesal kemudian makan pop mienya lagi.
"Lah kenapa malah nangis, segitu terharunya lu sama gue?"
"Dasar gila." Risa meminum kembali air minumnya karena masih terasa pedas ditenggorokannya.
"Demi lu mah nggak apa gue rela." Reza tersenyum yang membuat Risa tiba-tiba malu tanpa sadar setelah melihat senyum Reza yang terlihat manis di matanya.
"Nggak usah ngegombalin gue, nggak mempan." Risa bersikap datar agar Reza tidak tau kalau dirinya sedang malu akibat gombalan Reza barusan.
"Nanti juga mempan, tunggu aja." Rez yang masih menunjukkan senyumannya di depan Risa membuat jantung Risa berdetak sedikit cepat.
"Lu ngapain ke sini?" Risa tau jika rumah Reza cukup jauh dari tempatnya.
"Mau ngapelin lu lah, emang ngapain gue jauh-jauh ke sini." Reza tertawa dan masih menatap Reza.
"Setress haha. Serius gue nanya."
"Iya kan sejak kemarin udah gue seriusin, lu mau yang gimana lagi hmm?" Reza harus membuat Risa baper dan cepat move on dari mantannya yang bernama Adam.
"Iya terserah lu Rez terserah." Risa tidak ingin menanggapi Reza lagi karena saat ini jantungnya sudah tidak karuan akibat gombalan Reza.
"Iyalah terserah gue, yang penting kan lu baper ke gue."
"Lu pasti sering baperin cewek-cewek di luar sana kan?" pop mie yang Risa makan akhirnya habis.
"Cuma lu doang yang gue gombalin." Jawab Reza cepat tanpa berfikir.
"Halah, Sofi aja bilang lu playboy dan banyak cewek."
"Gue terganggu sama mereka semua yang nempel sambil manggil-manggil nama gue."
"Ohhhhh."
'"Oh doang nih? Nggak ada kata-kata lainnya apa?" Reza memandang Risa karena cuma memberikan respon singkat.
"Lu mau gue kasih selamat?" jawab Risa.
"Haha, nggak gitu juga kali, oh iya gue manggil lu gimana besok pas disekolah?" Reza mengingatkan Risa tentang perjanjiannya.
"Manggil nama aja."
"Dih masa manggil pacarnya pake nama." protes Reza.
"Lu kan nggak nembak gue."
"Oh jadi berharap nih gue tembak dulu cieeeee," Reza menggoda Risa, Risa yang mendengarnya jadi malu sendiri dan pipinya bersemua merah.
"Eh eh pipinya merah." Reza tambah menggoda Risa karena melihat Risa yang malu.
"Apaan sih gila," Risa langsung berdiri karena tidak ingin lebih malu lagi di depan Reza.
"Ututuu pacar gue ngambek." Reza menarik tangan Risa yang membuat mata mereka saling memandang, Reza yang gemas langsung mengelus puncak kepala Risa.
"Wong edan." Risa langsung berbalik dan meninggalkan Reza, bisa-bisa jantungnya keluar karena gombalan Reza. Langkah Risa juga semakin cepat karena Reza memanggil namanya terus.
"Lucu juga liat dia malu, sebelum 1 bulan gue pastiin lu bakal suka sama gue."
Reza tersenyum, perhatiannya bisa membuat Risa malu, mungkin sedikit usaha bisa mendapatkan Risa. Reza pun kembali mengambil motornya untuk kembali ke rumah, memang Reza sengaja ingin ke rumah Risa tapi ragu. Saat membeli air minum Reza melihat Risa yang sedang duduk seperti mendapatkan durian runtuh Reza langsung menghampiri Risa sebelum kesempatannya hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reza & Risa
Teen Fiction"Za kalau lu udah bosen sama gue bilang, jangan kek gini!" Risa mulai emosi karena Reza tidak mengatakan kalau dia bertemu dengan Anita sebelumnya di apartemen. "Ris lu ngomong apa sih? gue nggak paham maksud lu." Reza sendiri tidak paham apa maksud...