01.35

555 53 9
                                    


"Kak Risaaaa." Ola langsung memeluk Risa saat baru saja datang, Wulan dan Damar tersenyum melihat Risa datang bersama dengan Adam.

"Aku udah nunggu kak Risa sejak tadi." Ungkap Ola manja, walaupun putus dengan Adam, Risa tetap sayang dengan Ola karena sudah menganggap Ola seperti adiknya sendiri.

"Om, tante." Risa tak memberi salam ke Wulan dan Damar, orang tua Adam.

"Wah Risa tambah cantik ya sekarang." Damar juga ikut memuji karena lama tak bertemu dengan Risa.

"Mama udah masak makanan kesukaaan kak Risa lo." Ucap Ola dengan wajah berseru – seri menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Wah pasti enak." Risa memuji sambil tersenyum ke arah Ola. Ola langsung menggandeng Risa ke ruang makan, sedangkan Adam, Wulan dan Damar mengikuti dari belakang. Sejak dulu Risa sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh keluarga Adam. Adam melihat Risa dengan tatapan terpana, lama tidak melihat Risa yang bersikap lembut di depannya walaupun ditujukan pada Ola.

     Risa duduk tepat di samping Adam dan Ola, tempat duduk yang selalu Risa duduki dulu saat makan bersama, ada berbagai makanan yang ada di meja makan. Bahkan makanan favorit Risa juga ada.

     Selama di meja makan tak ada yang membahas topik di luar makanan karena Wulan sudah mewanti – wanti sejak dulu hanya boleh membahas tentang makanan tidak ada yang lain.

"Wah... tante makin jago masaknya." Wulan yang mendengar pujian Risa tentu saja senang.

"Kata mama, kalau masak harus enak biar papa betah di rumah." Sahut Ola diikuti tawa Adam karena memang cuma Ola yang bisa aja membuat suasana menjadi lebih ceria dan ramai.

"Haha ada ada saja kamu." Damar tersenyum mendengar ucapan Ola. Sementara Ola hanya bisa nyengir menanggapai respon Damar, memang benar masakan Wulan enak dan Risa juga suka sejak kecil. Bahkan saat masih sekolah Adam selalu membawa 2 bekal untuk dirinya sendiri dan Risa.

"Oh iya nanti kamu juga bisa bawa pulang, tante masak banyak tadi. Bisa kamu makan sama kakak kamu di rumah." Wulan tersenyum.

"Nanti ngerepotin tante."

"Repot apa sih, kan udah biasa. Lagian tante memang sengaja masak banyak untuk Risa, sekarang pasti jarang masak kan karena sibuk sekolah dan tugas yang numpuk. Sama tuh kaya Adam kalau udah ada tugas numpuk bakal betah di kamar sama laptopnya." Risa tak bisa menolak kali ini karena Wulan pasti punya jawaban yang tidak akan bisa Risa tolak. Ola sempat melirik ke arah Risa menatap ekspresi Risa yang sedang tersenyum manis.

     Tak lama menghabiskan makan malam Risa ingin membantu mencuci piring tapi Wulan melarang dan meminta Risa menemani Ola dan Damar di ruang tamu bersama Adam. Padahal Risa sengaja ingin membantu Wulan untuk menghindari suasana canggung nantinya.

"Oh iya, om denger kamu pindah sekolah." Damar menatap Risa, Risa sudah menduga pasti Damar akan bertanya padanya tentang kepindahannya.

"Itu, mau cari suasana baru aja om." Risa canggung karena tak tau harus menjawab apa, tidak mungkin Risa jujur karena Adam dan Juli.

"Oh iya, biasanya kan kamu sama Juli kalau ke mana - mana." Celetuk Damar.

Deg

     Dalam bantin Risa kenapa harus Juli, pembahasan yang membuat raut wajah Risa sedikit berubah, Adam menyadari ekspresi Risa saat mendengar nama Juli disebut ayahnya.

"Papa, nanti gimana kalau tahun baru kita kumpul - kumpul?" Adam menimpali mencoba mengalihkan topik.

"Aku mauuu, pokoknya kak Risa harus menginap disini!" Seru Ola kegirangan. Risa sendiri hanya bisa menanggapi dengan senyuman.

Reza & RisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang