01.46

365 32 1
                                    

Risa pergi ke mall sendiri, awalnya Reza ingin menemani tapi Risa bilang tidak usah karena ingin pergi sendiri dan mau tidak mau Reza setuju dengan keinginan Risa. Risa bersyukur Reza mau mengalah, sebenarnya Risa pergi ke mall karena ingin membelikan hadiah untuk ulang tahun Reza. Waktu itu untung saja Nando bilang jika tidak mungkin Risa tidak akan tau jika Reza akan ulang tahun sebentar lagi.

Nando memberikan beberapa saran apa yang Reza sukai. Salah satunya adalah game hal yang paling Reza sukai tetapi Risa tak ingin membelikan Reza hal hal yang berbau dengan game, karena Risa sudah menduga Reza pasti sudah punya semua . Risa pergi ke bagian hodie untuk lak-laki.

"Ketemu disini ternyata." suara yang sangat familiar yang membuat Risa sejenak terdiam, suara wanita yang jelas sangat Risa kenal. Juli, mantan sahabat Risa.

"Lu kenal sama dia Jul?" tanya wanita yang berdiri tidak jauh dariJuli.

"Ck, dia wanita yang godain pacar gue Nit." jawab Juli yang membuat Risa langsung menoleh.

"Maksud lu apa bilang gue godain pacar lu?" Risa tak terima saat Juli menyebutnya menggoda pacar Juli.

"Lu kira gue nggak tau kalau selama ini lu masih ketemu sama Adam hah?" Juli menunjukkan ekspresi tidak suka. Risa memicingkan matanya, dari mana Juli tau kalau Adam masih bertemu dengannya. Apa Adam cerita pada Juli waktu itu.

"Dia yang lu ceritain waktu itu?" Anita, nama wanita yang bersama Juli saat ini.

"Iya, padahal gue udah bilang ke dia buat jauhin Adam tapi dia masih aja ketemu." Juli menyindir Risa yang masih ganjen ke Adam padahal sudah jelas-jelas putus.

"Jaga ucapan lu Jul. Bukannya lu yang rebut pacar gue hah? Lu lupa kalau lu sendiri yang godain Adam?" Risa kali ini tak mau kalah dan mulai melawan omongan Juli.

"Lu udah putus sama Adam, jadi gue nggak ada ceritanya ngerebut dia dari lu. Emang lu punya bukti kalau gue godain Adam?" Juli tidak merasa bersalah atas apa yang dia perbuat, Risa tidak menyangka Juli memutarbalikkan fakta yang sebenarnya.

"Hah?" Jika Risa masih punya foto saat Juli mengiriminya mungkin akan menunjukkannya tapi sayang saking kecewanya Risa sudah mengganti hp dan membuang kartunya yang lama.

"Gue percaya sama sepupu gue nggak mungkin kaya gitu." Anita melihat penampilan Risa mulai dari atas sampai bawah, sepertinya Anita pernah melihat wajah Risa tapi Anita lupa dimana.

"Gue peringatin ya, kalau lu masih aja deket-deket sama Adam gue nggak akan segan-segan bikin lu menderita." ancam Juli, sedangkan Anita hanya diam saja dan melihat Risa. Tatapan dingin Anita yang ditujukan pada Risa membuat Risa kesal.

"Coba aja kalau lu berani, gue nggak takut ancaman lu." Risa menatap tajam Juli, kemudian mengambil 2 hodie dengan sembarang warna dan membawanya ke kasir, Juli terlihat kesal karena Risa yang dulunya tak pernah berani dengannya mulai melawannya.

"Kenapa gue ngerasa pernah liat dia ya, tapi dimana." Anita masih penasaran dengan Risa yang pergi meninggalkan Juli.

Gara gara bertemu Juli mood Risa menjadi kacau, kenapa juga harus bertemu dengan Juli. Firasat Risa juga menjadi tak enak sejak melihat wanita yang bersama dengan Juli, samar-samar Risa masih ingat saat Juli menyebut namanya yaitu Anita.

Risa juga sembarang mengambil warna hodie, hijau dan merah. Padahal niatnya hanya mengambil satu. Yasudahlah mau tak mau Risa tetap membeli dua, lagi pula Risa ingat jika Reza punya saudara laki-laki yang sama hari ulang tahunnya yaitu Eza.

Setelah membayar Risa mencari makanan karena perutnya mulai lapar. Risa melihat penjual ketoprak yang berada tak jauh dari mall, seketika Risa ingat dengan Reza. Risa tersenyum sumringah tetapi baru beberapa langkah ada yang menahan tangannya.

"Risa." suara Adam yang membuat Risa berhenti karena lengannya di tarik Adam.

"Ngapain? Sama siapa?" tanya Adam yang masih menggenggam lengan Risa.

"Sendiri, kenapa?" tanya Risa balik, lagi-lagi moodnya kesal melihat Adam dan tentu saja teringat dengan Juli yang dia temui tadi.

"Abis beli apa?" tanya Adam basa-basi, Risa melepaskan genggaman Adam, terlihat raut wajah kecewa saat Risa melepas genggaman Adam.

"Bukan urusan lu, gue mau pergi."

"Bentar, gue mau ngomong Ris." Adam menahan Risa yang hendak pergi.

"Apalagi sih?" Risa mulai geram karena memang mood nya sedang kesal ditambah lagi melihat Adam.

"Gue mau minta maaf tentang Ola kemarin, gue juga kaget pas Ola bilang tau kita berdua udah putus." tatapan mata Adam kali ini terlihat menyesal, Risa bisa merasakannya.

"Anggep aja kemarin nggak terjadi apa-apa, lagi pula Ola juga masih kecil." Risa memang tak marah pada Ola, karena sejak dulu Risa sayang banget sama Ola bahkan sudah menganggap Ola seperti adiknya sendiri.

"Gue pergi dulu." lagi-lagi Adam malah menahan Risa bahkan tarikan Adam membuat tubuh Risa oleng dan menubruk Adam otomatis Adam langsung memeluk tubuh Risa. Mata Risa langsung bertatapan dengan Adam, tatapan Risa membuat Adam terpana kembali seperti dulu. Tatapan mata terkejut yang Adam sangat rindukan, bahkan tak peduli beberapa orang yang lewat berbisik. Risa juga tanpa sadar ikut terlena dengan tatapan Adam.

"Adam!" teriakan Juli yang membuat Risa langsung mendorong tubuh Adam spontan karena mendengar suara Juli.

"Sialan." Risa membatin, kenapa harus Juli yang memergoki mereka berdua. Pasti akan ada keributan lagi batin Risa.

"Bagus ya, lu bilang tadi gue yang godain Adam. Tapi apa sekarang, lu malah pelukan sama Adam di tempat umum?" Juli mendorong tubuh Risa yang membuat Risa terjatuh ke belakang, Adam yang terkejut langsung menolong Risa dan membuat belanjaan Risa juga ikut terjatuh.

"Jul, lu apa-apan sih." Adam marah melihat Juli yang mendorong Risa di depannya.

"Dam lu lupa, lu masih pacar gue!" tegas Juli karena tidak terima melihat Adam membela Risa di depannya.

"Hah? Pacar?" Risa sedikit kaget, Risa pikir Adam sudah putus dengan Juli tapi ternyata masih belum.

"Kenapa? Masih punya perasaan sama Adam? Lu lupa kalau udah punya pacar dan gangguin pacar gue lagi? Mau jadi pelakor?" tuduh Juli karena emosi melihat Risa yang tadi pelukan dengan Adam.

Deg

"Jul, kita lagi ditempat umum." Nita berusaha menenangkan Juli yang sedang emosi.

"Nit, lu harusnya dukung gue. Sekarang lu percaya kan saat liat dengan mata kepala lu sendiri." Juli tentu saja memanfaatkan Nita, yang tak lain sepupu jauh Juli.

"Jul, lu kenapa sih? Lu udah janji sama gue kan nggak bakal ganggu Risa lagi." Adam pernah memperingatkan Juli untuk tidak mengganggu Risa lagi.

"Dam, gue cuma-"

"Kita pu-tus! Dan kalau lu sampe jahatin Risa kek tadi lu berhadapan sama gue." Adam yang emosi karena sejak dulu tidak suka ada orang yang menyakiti Risa. Anita sendiri masih bingung siapa yang harus dia bela, sepupunya atau Adam. Memang perbuatan Juli sedikit keterlaluan tapi status Anita sebagai sepupu Juli juga tak bisa dipungkiri.

"Adam, tenang dulu. Juli lagi emosi." Nita berusaha menenangkan Adam.

"Keknya gue salah kasih kesempatan lu, lu bohong lagi sama gue Dam"." kali ini Risa kecewa dengan Adam untuk ke dua kalinya.

"Ris gue bisa jelasin-"

"Nggak usah jelasin, gue udah denger sendiri kalau lu masih pacaran sama Juli, lu tau kan gue paling benci sama pembohong." mata Risa berkaca-kaca, entah kenapa kekecewaannya muncul kembali seperti dulu. Risa mengibaskan pegangan Adam di lengannya dan langsung pergi.

"Ris tunggu dengerin gue Risa!" teriak Adam tapi Risa langsung berlari tak mengindahkan panggilan Adam, Adam yang ingin mengejar Risa pun ditahan Juli.

Reza & RisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang