01.44

339 30 0
                                    

Kedatangan Ola bersamaan dengan adanya Reza yang sedang menemani Risa di rumah, tentu saja Adam juga ikut. Awalnya Adam sedikit terkejut saat melihat Reza ada di rumah Risa.

"Kak Risaaaa." Ola langsung menghampiri Risa dan langsung memeluk Risa, Risa yang kaget dengan kedatangan Ola terdiam, apalagi melihat Adam juga ikut.

"Inget ya, kak Risa lagi sakit. Jadi jangan bikin kak Risa kecapean nanti." tampak wajah ke khawatiran Ola yang dia tunjukkan ke Risa.

"Ehh, u-udah sembuh kok." Risa melirik ke arah Reza yang sedang duduk tak jauh dari Risa.

"Ah temen kakak lagi disini ya?" ungkap Ola dengan wajah sumringah karena melihat Reza yang begitu tampan tak jauh darinya berdiri.

"Maaf Ola tadi maksa mau ketemu. Gue udah coba larang tapi dia maksa." Adam sendiri tak menyangka ada Reza di rumah Risa.

"Oiya Ola bawain makanan kesukaan kak Risa, tadi mama yang bikinin katanya disuruh makan sama kak Adam." Ola yang sangat polos tersenyum, tentu saja Ola berdalih agar Risa bisa berbaikan dengan Adam.

"Mama sama papa mau ikut sih tapi lagi ada urusan, kalau udah kelar nanti mereka bakal mampir." ucapan Ola barusan membuat Risa sedikit kaget. Saat ini hanya ada Risa dan Reza saja di rumah. Dimas bekerja sedangkan Awan ada panggilan dadakan juga dari kantor dan meminta Reza yang menemani Risa.

"Kenapa nggak hubungin kak Risa tadi?"

"Hehe Ola mau kasih kejutan buat kak Risa." lagi-lagi kenapa harus sekarang. Risa langsung memandang ke arah Reza dengan raut wajah datar tanpa ekspresi. Reza hanya diam saja bahkan tak mengeluarkan suara.

"Lain kali sebelum ke sini bilang dulu ya?" Risa hanya bisa tersenyum karena bingung harus mengatakan apa.

""Kan, kakak udah bilang tadi telpon dulu siapa tau kak Risa lagi sibuk." Adam sedikit melirik ke arah Reza, tapi tetap saja Reza tak ingin melihat Adam.

"Teman kak Risa namanya siapa?" tanya Ola.

"Teman? Ck sialan kok gue kesel ya sama ini bocah lama-lama." Reza membatin sejak tadi kenapa juga Risa diam tak bilang kalau dirinya adalah pacar Risa bukan teman.

"Namanya Reza, dia-" Risa berada dalam kebimbangan antara menyebutkan kalau Reza pacarnya atau teman, kalau menyebut teman pasti akan melukai hati Reza, sedangkan kalau pacar tentu saja akan membuat Ola tau kalau dirinya sudah putus dengan Adam. Adam juga was was sebenarnya kalau Risa mengatakan bahwa Reza pacarnya di hadapan Reza.

"Ih kak Adam kenapa diem aja, biasanya kan kak Adam selalu nyium pipi kak Risa kalau ketemu." ucapan Ola barusan membuat perhatian Reza teralihkan dan langsung menatap ke arah Ola. Bahkan Adam sendiri kaget kenapa Ola mengatakan hal itu di depan Risa.

Reza langsung berdiri dan menatap tajam ke arah Adam, rahangnya mengeras. Apa selama ini Adam masih mencium Risa. Reza ingat saat Risa minta izin ke rumah Adam menemui keluarga Adam karena keluarga Adam memintanya. Risa yang panik dengan ekspresi Reza. Reza bisa tahan dengan omongan Ola tentang keluarganya yang menyayangi Risa tetapi kali ini berbeda apa yang Ola katakan barusan memancing emosi Reza.

"Za, gue jelasin bentar-"

"Gue pamit, maaf gue nggak bisa nemenin lu disini." Reza langsung pergi tanpa mendengar panggilan Risa. Ola sendiri bingung kenapa Risa mengejar Reza sampai keluar. Adam menahan Ola yang ingin mengejar Risa.

Risa masih berlari bahkan tanpa alas kaki sampai menuju ke halaman, langkah kaki Reza terlalu cepat untuk Risa mengimbangi.

"Awhhh." Risa tersandung dan jatuh, yang membuat Reza langsung berhenti membalikkan badan ketika mendengar Risa.

"Risa." Reza langsung berlari ke arah Risa. Apalagi saat melihat Risa tak memakai alas kaki, kenapa dengan bodohnya justru mengejarnya.

Reza langsung menggendong Risa dan membawa Risa ke dalam rumah, Ola yang melihat Reza menggendong Risa langsung berdiri.

"Kak Risa? Kenapa? Kaki kakak berdarah?" Reza menurunkan Risa ke sofa, dan langsung ke dapur mengambil air hangat dan P3K. Adam yang awalnya ingin mengambil P3K dia urungkan karena Reza sudah duluan dan datang membawanya.

"Cuma kepleset tadi." Risa melirik ke arah Reza, Reza yang masih diam dan langsung membasuh kaki Risa yang kotor.

"Eeh nggak usah Rez, biar gue-"

"Diem." ucapan yang masih terdengar dingin bahkan membuat Risa langsung terdiam.

"Kak biarin kak Adam yang obatin, kak Adam kenapa diem aja. Kak Risa kan lagi luka." Ola memanggil Adam karena Adam diam saja melihat Risa terluka, justru Reza yang malah mengobati Risa.

"Ola nggak usah." tahan Risa melihat Ola meminta Adam mengobatinya. Jika Adam melakukan apa yang Ola katakan, yang ada Reza akan semakin marah padanya. Risa tidak ingin hal tersebut terjadi padanya.

"Tapi kak, kak Risa kan pacar kak Adam. Kenapa temen kakak yang obatin padahal kak Adam kan ada disini." Ola sedikit kesal karena Adam diam saja, Ola tak suka kalau Reza mengobati Risa. Reza langsung menoleh dan menatap ke arah Ola.

"Gue pacarnya Risa, jadi stop bilang kakak lu pacar Risa. Risa udah putus sama kakak lu." tegas Reza sambil menatap Ola. Kali ini Reza tidak pandang bulu siapa yang dia ajak bicara. Rasa kesalnya sudah dia tahan sejak tadi akhirnya dia ungkapkan pada Ola. Ola mengerjapkan matanya mendengar kata-kata Reza.

"Pa-pacar? Jangan bercanda sama Ola ya, yang pacar kak Risa itu kak Adam!" Ola tidak mau kalah dan menegaskan jika kakaknya, Adam masih berpacaran dengan Risa.

"Tanya kakak lu, mereka udah putus sejak Risa pindah sekolah." Risa tak bisa menghalangi Reza untuk berbicara karena apa yang Reza katakan benar, ada rasa khawatir juga pada Ola tapi Risa memutuskan diam karena tidak ingin jika Reza pergi lagi seperti tadi.

"Ola tau, tapi Ola pengen kak Risa balikan sama kak Adam!" kali ini Ola menaikkan suaranya. Adam dan Risa kaget darimana Ola tau kalau mereka berdua sudah putus.

"Kak Risa bilang kan kalau kakak bakal jadi kakak Ola." Ola mulai menangis, air mata yang membuat Risa lemah sejak dulu. Risa ingin berdiri tapi ditahan oleh Reza karena kaki Risa sedang terluka.

"Lu bisa kan bawa adik lu pulang sebelum emosi gue ngelewati batas? Risa baru sembuh. Lu nggak pengen kan bikin dia masuk rumah sakit ke 2 kalinya?" ucapan Reza yang terdengar sarkas tapi mampu membuat Adam membeku. Adam pernah dengar dari Dimas sebelumnya kalau sejak putus dengannya Risa mengkonsumsi obat tidur dan menjadi alasan Risa masuk rumah sakit hampir saja kena kanker darah.

"Ola ayo kita pulang." perintah Adam ke Ola.

"Nggak mau, Ola mau disini sama kak Risa." Ola berontak saat Adam mengajaknya pulang. Ola tidak ingin melihat Reza dan Risa berduan.

"Ola-" Reza menahan Risa saat ini menengkan Ola, Risa tidak bisa melawan saat Reza menahannya karena jika Risa menenangkan Ola sekarang yang ada justru Reza akan salah paham padanya.

"Ola, ini urusan kakak. Nggak usah ikut campur!" suara tegas Adam membuat Ola menangis dan berlari ke luar. Adam langsung menyusul Ola setelah pamit ke Risa dan Reza. Risa hanya bisa menatap kepergian Adam yang semakin menjauh dari pintu.

"Mau ngejar dia?" Reza tak menatap Risa tetapi masih fokus mengobati kaki Risa.

"Adam nggak pernah nyium gue sejak putus." celetuk Risa ingin menjelaskan.

"Gue nggak tau kalau Ola bakal bilang kek gitu. Lu percaya sama gue kan Za?" tanya Risa, kali ini suara Risa terlihat memohon.

"Iya gue percaya, gue temenin lu sampai kak Awan balik." Reza memilih mengalah dan memeluk Risa, walau hatinya emosi dan kesal tapi setidaknya Risa menjelaskan padanya kalau tak seperti yang Ola katakan. Reza tak ingin jika Reza pergi Risa akan mengejarnya lagi dan membuatnya terluka seperti tadi.

"Hampir aja gue misuh di depan anak kecil." Batin Reza mengendalikan emosinya agar tidak ketahuan Risa.

Reza & RisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang