Sofi jalan dengan Nando mencari camilan, Yudha menemani Ika memainkan permainan basket, Fadli tidak mau kalah dan ikut mereka berdua. Sementara Risa dan Reza tinggal berdua duduk di kursi payung.
Tidak ada pembicaraan sama sekali, Reza yang tidak terlalu banyak bicara juga tidak bisa mengajak ngobrol Risa karena tidak tau topik apa yang ingin dibicarakan.
"Mau jalan?" Reza menawarkan Risa untuk jalan karena bosan dan ingin berkeliling.
"Gue disini aja." Risa menjawab singkat seolah malas untuk beranjak dari kursinya. Reza berdiri karena sudah pegal 30 menit duduk.
"Gue nggak mau kena omel si Sofi gara-gara ninggalin temennya disini. Kalau lu ilang kan gue yang repot." Reza mencari alasan agar Risa ikut dengannya.
"Gue bukan anak kecil." Risa menggerutu pada Reza yang tidak terima dibilang anak kecil. Tiba - tiba Reza menarik tangan Risa untuk berdiri.
"Nah kan masih anak kecil." Reza mengukur tinggi badannya dengan tinggi badan Risa, tinggi badan Risa sepundak dengan Reza.
"Enak aja mana bisa pakai tinggi badan." Risa tidak terima karena ledekan Reza tentang tinggi badannya, jelas saja Reza tinggi karena sering bermain basket. Reza tertawa kecil melihat Risa kesal dengan ledekannya.
"Yaudah makanya kalau nggak mau dibilang anak kecil nurut!" Reza langsung menggandeng tangan Risa untuk jalan.
"Heh ngapain gandeng-gandeng?" Risa protes karena tiba–tiba Reza menggandeng tangannya tanpa izin terlebih dahulu.
"Biar nggak ilang." jawab Reza singkat kemudian langsung menarik Risa buat jalan, sementara Risa cuma menurut dan mengikuti. Reza tersenyum melirik Risa yang akhirnya mau menurut, genggaman tangan Reza semakin erat, Risa tidak sadar jika saat ini Reza sedang tersenyum penuh arti.
Risa dan Reza berkeliling mencoba makanan dan beberapa permainan, Risa berkali-kali kalah mencoba permainan sampai-sampai mengomel sendiri karena kesal. Reza yang melihatnya sampai tertawa, bagi Reza saat ini Risa terlihat menggemaskan. Baru satu jam tadi melihat Risa yang memasang wajah jutek dan diam, tetapi setelah melihat Risa bermain beberapa permainan ekspresinya berbeda.
Entah kenapa Reza merasa nyaman bersama dengan Risa saat ini, untung saja Sofi dan Nando pergi jadi dia juga memanfaatkan waktu bersama dengan Risa, gosip di sekolah juga beredar jika Risa termasuk ansos, hanya bergaul dengan Sofi dan Ika saja. Walaupun Reza tidak pernah bertemu sebelumnya dengan Risa, Reza bisa tau dari Sofi yang waktu itu pernah cerita pada Nando saat berada di mobil. Tapi setelah Reza melihat dan mengenal walau hanya beberapa jam dengan modal permainan di bazar jelas jika Risa punya sisi berbeda, apalagi Reza sempat terpana dengan Risa tetapi langsung sadar setelah Risa menatap balik.
"Yah gagal ih nyebelin" Risa menggerutu karena waktu mulai memanah tidak sampai pada target, kini koinnya tinggal 2 untuk permainan. Reza yang di dekatnya tersenyum melihat ekspresi Risa yang menurutnya menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reza & Risa
Teen Fiction"Za kalau lu udah bosen sama gue bilang, jangan kek gini!" Risa mulai emosi karena Reza tidak mengatakan kalau dia bertemu dengan Anita sebelumnya di apartemen. "Ris lu ngomong apa sih? gue nggak paham maksud lu." Reza sendiri tidak paham apa maksud...