36. Red Line 🔞

673 68 32
                                    

Seungwoo memandangi seungsik yang tertidur pulas dipelukannya, dia tersenyum sambil mengusap pelan pipi seungsik. Nyaris saja seungwoo kelepasan jika seungsik tidak menolaknya tadi, hingga berakhirlah dengan seungsik yang hanya tertidur dipelukannya seperti sekarang.

"Mimpi indah sayang."
Ucap seungwoo pelan, kemudian dia mengecup kening seungsik. Dan setelah itu seungwoo menyusul seungsik kealam mimpi.

..
..
..

Trit...

Trit...

Trit...

Ceklek...

Byungchan masuk kedalam apartemennya, jam sudah menunjukan pukul dua pagi. Dengan langkah gontai byungchan masuk kedalam kamar, dia melepas mantel dan meletakannya diatas kasur, kemudian dia bergegas kedalam kamar mandi.

Sesampainya didalam kamar mandi, byungchan berdiri didepan wastafel. Dia memandangi tampilannya dicermin, sambil menyentuh beberapa sisi bagian tubuhnya. Perlahan byungchan melepas kancing kemejanya, kemudian dia menangalkan pakaiannya dan masuk kedalam bathtub yang sudah berisikan air hangat.

Byungchan merendam tubuhnya didalam bathtub, matanya terpejam dan kepalanya bersandar diujung bathtub. Perlahan sekelebat bayangan kejadian dengan chan terlintas dikepalanya, dan dia benar-benar tidak tau, kenapa dia bisa melakukan hal itu.

Flashback.

Grep...

"Jangan pergi sikah, jangan pergi."

"Dok, saya byungchan bukan sungsik."

"Seungsik, jagan pergi."

"Dok, anda salah or~ hmmpp.."
Ucap byungchan terjeda, karna chan menarik tengkuknya dan mencium bibirnya.

Chan melumat bibir byungchan yang dikiranya seungsik itu, byungchan yang semula meronta akhirnya berhenti karna gerakannya percuma, chan tidak bergeming sedikitpun. Semakin byungchan meronta, semakin erat juga pelukan chan ditubuhnya.

"Jangan pergi."
Ucap chan lirih, setelah melepas ciumannya. Sambil mengusap lembut pipi byungchan.

"Ddok~."

"Temenin aku malam ini."
Lanjut chan, kemudian dia kembali menarik tengkuk byungchan, dan menyatukan kembali bibir mereka.

..
..
..

"Nghhh... dokkhh... sshh."
Desah byungchan, ketika chan menandai lehernya dengan kuat. Tubuh keduanya sudah full naked, dan dengan chan yang mengukung tubuh byungchan saat ini.

Setelah memberikan tanda dileher byungchan, kini ciuman chan kembali kebibir byungchan. Chan menggigit bibir bawah byungchan, membuat byungchan refleks membuka mulutnya, dan chan langsung memasukan lidahnya kedalam rongga mulut byungchan, membuat lidah mereka berdua saling beradu dan membelit.

"Dokkkter... eeungghh... aahh."
Byungchan mendesah disela ciumannya, ketika merasakan bagian bawahnya dimasuki jari chan.

"Ngghh... sshh."
Byungchan terus mendesah, ketika chan menambah jarinya dibawah sana. Bahkan tangan byungchan meremat pundak chan dengan kuat.

CHANCE || COMPLETE  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang