31. Home 👨‍👩‍👦🏡

686 78 4
                                    

Seungwoo tiba diapartemennya, sambil menggendong seojun dan diikuti seungsik yang berjalan dibelakangnya.

"Selamat datang dirumah papa sayang."
Ucap seungwoo, sambil membuka pintu apartemennya.

"Ini rumah papa?."
Tanya seojun.

"Iya ini rumah papa, tapi sekarang rumah ini juga jadi rumah seojun."
Jawab seungwoo sambil tersenyum.

Seungwoo masuk kedalam apartemennya, tetapi langkahnya terhenti ketika melihat seungsik yang diam saja didepan pintu.

"Sik."
Panggil seungwoo, dan membuyarkan lamunan seungsik.

"Iiya kak."

"Kenapa kamu diam disitu?, ayo masuk."

"Heem."
Jawab seungsik sambil menganggukan kepalanya.

Seungsik mengikuti langkah seungwoo kedalam apartemennya, sambil sesekali dia memperhatikan tiap sudut tempat yang akan menjadi rumahnya untuk sementara.

"Kamu gak berubah kak."
Gumam seungsik dalam hati, ketika melihat tiap sudut apartemen itu. Semuanya tertata dengan amat sangat rapih, bahkan setiap design diapartemen itu sama persis dengan rumah orangtua seungwoo.

..
..
..

Byungchan masuk kedalam ruangannya, dia baru saja selesai memeriksa pasien. Ketika membuka pintu ruangan, matanya tak sengaja beradu tatap dengan chan yang sedang duduk dimeja kerjanya. Chan tersenyum kearah byungchan, yang dibalas senyuman kaku dari byungchan. Jujur sebenarnya byungchan masih belum siap bertemu dengan chan, setelah kejadian kemarin.

Sepuluh menit berlalu chan dan byungchan saling diam, mereka sama-sama sibuk dengan rekam medis pasien mereka masing-masing. Chan sedikit menoleh kearah byungchan, karna dia merasa tak biasanya byungchan diam seperti ini. Sesibuk apapun mereka, selalu ada percakapan ringan yang dimulai oleh byungchan. Tapi hari ini, dokter manis itu hanya berdiam seribu bahasa.

"Dokter byungchan"
Panggil chan, dan membuat byungchan menoleh.

"Iiya."
Jawab byungchan kikuk.

"Apa anda sedang kurang sehat?."

"Maksudnya dok?."

"Ah tidak, hanya saja hari ini anda seperti berbeda."

"Berbeda?."

"Iya, sejak tadi anda hanya diam saja. Saya kira anda sedang kurang sehat."

"Oh tidak kok, saya baik-baik saja.".
Jawab byungchan dengan senyum yang sedikit dipaksakan.

"Apa ada sesuatu?, atau ada hal yang bisa saya bantu?."
Tanya chan hati-hati.

"Ahh, ttidak dok. Saya hanya sedikit lelah saja."
Jawab byungchan, lagi-lagi dengan senyum yang dipaksakan.

"Baiklah, kalau begitu. Kalau anda memerlukan bantuan saya, jangan sungkan untuk mengatakannya."
Ucap chan, yang dijawab anggukan oleh byungchan. Dan mereka kembali pada kesibukan mereka masing-masing.

..
..
..

Seungsik merapihkan beberapa pakaian seojun didalam lemari, sedangkan seojun sedang menonton televisi bersama papanya didepan. Sesekali terdengar suara tawa dari seojun, dan hal itu membuat seungsik juga ikut tersenyum.

"Mama."
Panggil seojun yang melihat seungsik keluar dari kamar.

"Iya sayang."
Jawab seungsik, kemudian dia mendekat kearah seojun dan seungwoo.

"Mama sudah selesai?."
Tanya seojun lagi.

"Sudah, kenapa memang?, seojun mau sesuatu hmm?."
Ucap seungsik sambil mengusap lembut kepala seojun.

CHANCE || COMPLETE  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang