21. Him

809 82 37
                                    

Brak...

Suara barang yang terjatuh membuat seungwoo melepaskan pelukannya pada seojun, dan dia langsung menoleh kearah asal suara.

"Kkak seungwoo."
Ucap seungsik terbata, ketika melihat sosok orang yang bersama seojun didepannya.

Seungwoo yang melihat seungsik langsung berdiri dari duduknya, dia menatap seungsik dengan tatapan sendunya. Sungguh dia amat sangat rindu pada sosok dihadapannya ini.

"Sik."
Jawab seungwoo pelan.

"Mama."
Teriak seojun, kemudian dia berlari kearah seungsik, dan memeluk seungsik.

"Maaf ya, mama telat jemput seojun."
Ucap seungsik sambil mengusap kepala seojun.

"Tidak apa mama, aku juga tidak sendiri kok. Sejak tadi paman baik temani aku disini."
Jawab seojun sambil tersenyum.

"Ppaman baik?."
Ucap seungsik terbata, sambil dia melirik kearah seungwoo.

"Huum, paman baik aku ma. Namanya paman seungwoo."

"Sekarang kita pulang ya sayang, karna ini sudah siang. Kasian nenek dikedai sendirian."
Ucap seungsik, dia sedikit tidak nyaman dengan keberadaan seungwoo.

"Huum, tapi aku pamit dengan paman baik dulu ya."
Jawab seojun, kemudian dia mendekat kearah seungwoo.

"Papa, aku pulang dulu ya."
Lanjut seojun berbicara pada seungwoo, dan hal itu membuat seungsik kaget.

Seungsik terdiam menyaksikan keakraban seojun dan seungwoo, dia benar-benar bingung, bagaimana bisa seojun memanggil seungwoo papa.

"Seojun, ayo nak kita pulang."

"Iya mama."
Jawab seojun, kemudian berjalan kearah seungsik. Dan tak lupa dia melambaikan tangannya pada seungwoo.

Seungsik membalikan tubuhnya dan bergegas pergi dari sana, tetapi tiba-tiba tangan seungsik ditahan oleh seungwoo.

Grep...

Seungsik menghentikan langkahnya, masih dengan posisi yang sama, dia membelakangi seungwoo.

"Seojun anak aku kan sik?."
Ucap seungwoo, sambil terus memegang tangan seungsik.

Degh...

Mendengar ucapan seungwoo, membuat seungsik menegang ditempatnya. Perlahan kakinya terasa lemas, bahkan jantungnya berdebar kencang.

"Bbukan kak, dia bukan anak kamu. Seojun anak aku."
Jawab seungsik, kemudian dia melepas genggaman seungwoo ditangannya. Dan dia pergi meninggalkan seungwoo, sambil menuntun seojun.

Seungwoo menatap kepergian seungsik dari hadapannya, hati seungwoo mencelos mendengar jawaban seungsik. Tapi seungwoo bersumpah dalam hatinya, dia akan berusaha memperbaiki semuanya. Dan menebus kesalahannya pada seungsik dan seojun.

🌺🌺🌺🌺🌺

Semenjak bertemu dengan seungwoo, perasaan seungsik menjadi tidak karuan. Bagaimana bisa seungwoo tau perihal seojun, bagaimana bisa mereka berdua bertemu. Apa saja yang sudah dikatakan seungwoo pada seojun, dan untuk apa seungwoo mendekati seojun. Itu semua berputar dikepala seungsik.

Setelah tau seungwoo lah yang sering menemani seojun, seungsik tidak pernah membiarkan seojun sendirian. Dia selalu menamani seojun kemanapun, bahkan saat ini seungsik menunggu seojun disekolahnya sampai selesai. Seungsik tidak mau seojun bertemu dengan seungwoo lagi.

Seungsik duduk dibangku taman sekolah seojun, tepat berada didepan kelas seojun. Sejak semalam seungsik tidak bisa tidur, bahkan dia tidak nafsu makan, terlalu banyak fikiran dikepalanya. Seungsik tidak menceritakan perihal bertemunya dia dengan seungwoo pada bibi kang dan chan, dia masih merahasiakan semuanya.

CHANCE || COMPLETE  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang