35. Owner Heart's

616 71 40
                                    

"Tolong kasih tau aku sik, semua kesakitan kamu akibat ulah aku."
Ucap seungwoo sambil mengusap pipi seungsik.

"Kak~."
Jawab seungsik sambil menundukan kepalanya. Jujur, dia sudah tidak mau mengingat masa lalu lagi.

"Sik, aku mohon. Tolong kasih tau aku semuanya."
Lanjut seungwoo, sambil menggenggam erat tangan seungsik.

Seungsik menarik nafas panjang, kemudian menghempasnya pelan.

"Ya, itu benar kak. Saat melahirkan seojun, aku mengalami pendarahan hebat. Bahkan seojun harus terlahir secara prematur saat itu."
Ucap seungsik sambil menatap seungwoo.

"Saat aku pergi meninggalkan rumah kakak, dan pulang kerumah ibu. Awalnya semua biasa aja kak, hingga akhirya mereka semua tau kalo aku hamil. Mereka mengucilkan aku, ibu dan bibi, seakan kami seorang penjahat yang sangat berdosa dan harus dijauhi. Mereka membicarakan aku yang hamil tanpa suami, dan membuat kondisi ibu yang sedang sakit bertambah parah. Puncaknya mereka nyaris menyeret aku pergi dari sana, karna mereka anggap aku akan membawa sial untuk mereka. Disana ibu ngelindungin aku dari mereka semua, hingga akhirnya tidak lama setelah itu ibu wafat."

"Setelah kepergian ibu, bibi mengajak aku pindah dari gwangju, dan menetap disini. Tapi tak berapa lama kejadian yang sama kembali terulang, beberapa orang yang tau aku hamil tanpa suami, bahkan sampai berbuat kasar dan membuat seojun harus lahir lebih cepat dari yang seharusnya. Disaat itu chan datang, dan merubah semuanya. Dia membungkam mulut semua orang, ketika dia bilang kalau dia ayah seojun dan seojun bukanlah anak haram. Dia membantu bibi membuka kedainya, dia membantu aku merawat seojun hingga besar. Dia membuat seojun tidak kehilangan sosok ayah dalam hidupnya, walaupun aku tau sosok kakak yang selalu ditunggu oleh seojun."
Lanjut seungsik, bahkan matanya sudah berkaca-kaca. Dan seungwoo yang mendengar itu, juga merasakan sesak didadanya.

"Tapi semua sudah berlalu sekarang kak. Setelah seojun lahir, semua kesakitan itu hilang. Seojun menggantinya dengan kebahagiaan, gak ada kesakitan lagi karna hadirnya seojun. Bahkan semua hal yang dulu aku anggap mimpi buruk, semua berubah menjadi mimpi indah karna seojun."
Ucap seungsik sambil tersenyum.

Grep...

Seungwoo menarik seungsik kepelukannya.

"Kkak~."
Ucap seungsik kaget, karna seungwoo tiba-tiba memeluknya.

"Maafin aku sik, maaf."
Ucap seungwoo, sambil mengeratkan pelukanya ditubuh seungsik.

"Mungkin kata maaf aku gak akan bisa menebus semuanya, tapi tolong maafin aku sik. Maaf. Hiks."

"Kkak~."
Ucap seungsik terbata, dia benar-benar kaget mendengar isakan seungwoo.

"Apa yang harus aku lakuin untuk menebus semuanya sik?, apa yang harus aku lakuin untuk membayar kesakitan kamu dan seojun karna kebodohan aku?."

"Kak, aku udah pernah bilang sama kakak. Ini semua bukan sepenuhnya salah kakak, ini juga salah aku. Harusnya aku kasih tau kakak saat aku hamil seojun, bukan diam seperti dulu."

Seungwoo melepas pelukannya ditubuh seungsik, kemudian dia mengusap lembut pipi seungsik.

"Apa boleh aku kembali egois sekarang sik?."

"Mmaksud kakak?."

"Apa boleh aku meminta kamu kembali sama aku?. Apa boleh aku menarik kembali ucapan aku saat dirumah sakit tempo hari?."
Ucap seungwoo sambil menangkup wajah seungsik.

"Kak, kakak sudah janji. Jangan buat ini kembali sulit kak."

"Aku hanya ingin memperbaiki semuanya sik, aku hanya ingin membayar kesalahan aku sama kamu dan seojun. Aku ingin mengganti kesakitan kalian, dengan kebahagiaan dari aku. Aku gak perduli dengan chan yang ada diantara kita, aku hanya ingin kalian kembali sama aku. Jadi biarkan kali ini aku kembali egois sik."

CHANCE || COMPLETE  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang