6. Honest

1.1K 89 90
                                    

"Hah, lu yang bener woo."
Ucap rowoon kaget.

"Gimana bisa lu lakuin itu sih hah?."
Lanjut rowoon.

"Gue juga gatau, kenapa semalem gue gak bisa kontrol diri gue."
Jawab seungwoo sambil memijat pangkal hidungnya.

"Lu ngelakuin itu karna lu mabuk?, kemaren lu minum sama minsoo kan?."

"Iya, gue emang minum. Tapi gue gak mabuk, bahkan gue sadar ngelakuin itu. Jantung gue kayak mau meledak waktu seungsik ada dideket gue, dan semuanya spontan terjadi begitu aja."

"Astaga woo, kenapa lu bisa kelepasan gitu sih?. Gue paham gimana rasanya mencintai seseorang, karna gue juga kayak gitu keinseong. Tapi kejadian ini, gue bener-bener~."
Ucapan rowoon terjeda, kemudian dia menarik nafasnya.

"Terus seungsik gimana?."
Lanjut rowoon bertanya pada seungwoo.

"Gue ngerasa dia sekarang gak nyaman sama gue, dan sedikit menjaga jarak."

"Pasti dia akan kayak gitu, kita gak tau perasaan dia gimana setelah kejadian ini. Pasti banyak hal-hal yang difikirin sama seungsik, apalagi dia ngelakuin sama lu yang statusnya bukan siapa-siapa dia. Dia pasti takut woo, takut kalau lu berpandangan buruk tentang dia, takut kalau orang lain tau kejadian ini, dan mungkin yang paling buruk ketakutan dia kalau sampe terjadi sesuatu setelah kalian ngelakuin itu."
Ucap rowoon.

"Woo, seungsik akan jadi sisi yang paling terluka jika terjadi sesuatu setelah kejadian ini. Kalo lu, mungkin itu gak akan membekas, bahkan lu bisa pergi gitu aja atau mencari orang lain kalau memang kalian gak berjodoh. Tapi seungsik engga woo, selamanya dia akan inget ini. Apalagi kalau sampai~.
Rowoon menghentikan ucapannya, dan membuat seungwoo menatapnya serius.

"Kalau sampai apa?."
Tanya seungwoo.

"Kalau sampai dia hamil anak lu woo."
Lanjut rowoon.

Degh...

Ucapan rowoon terasa sangat benar ditelinga seungwoo. Dia bahkan tidak sadar apa yang akan terjadi, akibat perbuatan yang dia lakukan pada seungsik. Dan seungwoo juga tidak tau bagaimana perasaan seungsik setelah mereka melakukan itu.

"Kk-alo emang itu terjadi, gue pasti akan tanggung jawab."
Jawab seungwoo setelah beberapa saat terdiam.

"Gini woo, lu yang udah mulai ini. Mau itu sengaja atau engga, lu udah ngambil apa yang paling berharga dari seungsik. Dan gue harap, lu serius sama omongan lu. Jangan pernah lu tinggalin seungsik, sebisa mungkin lu harus yakinin seungsik supaya bisa nerima lu. Mulai sekarang coba untuk kasih seungsik perhatian lebih, dan kasih perlakuan hangat lu kedia."
Ucap rowoon.

"Lu beneran cinta sama dia kan?."
Lanjut rowoon bertanya pada seungwoo. Dan seungwoo hanya menganggukan kepalanya.

"Anggap aja ini jalan buat lu dapetin dia."
Ucap rowoon sambil mengambil ice americanonya.

Rowoon memang teman terdekat seungwoo, bahkan cerita kelam setelah kepergian kedua orangtuanya, semua rowoon tau. Seungwoo sering bercerita, dan meminta saran dari rowoon. Dan rowoon juga selalu menutup rapat mulutnya, jika seungwoo berkata itu sebuah rahasia.

🌺🌺🌺🌺🌺

Dua minggu kemudian.

Seungsik terbangun dari tidurnya, dia melirik jam dinding dikamarnya, dan sudah menunjukam pukul 06.30.

"Astaga, aku kesiangan."
Ucap seungsik panik, kemudian dia bergegas menuju kamar mandi.

Seungsik mandi dengan terburu-buru, ini hari ketiga dia bangun kesiangan. Tetapi hari ini adalah yang paling parah, entah kenapa tubuhnya beberapa hari ini terasa sering lelah. Selang sepuluh menit berlalu, seungsik keluar dari kamarnya dan menuju dapur.

CHANCE || COMPLETE  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang