CHANCE || COMPLETE ☑

15. Right?

Chan yang sedang fokus menyetir tak hentinya tersenyum bahagia, sambil sesekali dia melirik kearah seungsik yang sedang sibuk memperhatikan jalan.

Malam ini benar-benar malam paling indah untuk chan, setelah satu tahun lamanya dia menunggu jawaban seungsik. Akhirnya seungsik menerima lamarannya.

Selang tiga puluh menit berlalu, merekapun tiba dirumah. Chan terlebih dahulu turun dari mobilnya, kemudian dia membukakan pintu untuk seungsik.

"Makasih."
Ucap seungsik sambil tersenyum,

Chan mengulurkan tangannya pada seungsik, dan seungsik membalas uluran tangan chan. Kemudian mereka masuk kedalam rumah, dengan tangan yang saling bertautan.

"Kalian sudah pulang?."
Ucap bibi kang yang melihat seungsik dan chan.

"Sudah bi."
Jawab chan.

"Seojun mana bi?."
Tanya seungsik.

"Seojun dikamar sik, dia sudah tidur."
Jawab bibi kang.

"Kalo gitu aku langsung pulang aja ya, kamu juga pasti lelah kan?."
Ucap chan pada seungsik.

"Bi, aku langsung pulang ya."
Pamit chan pada bibi kang.

"Hati-hati chan, terimakasih ya sudah ajak sik jalan-jalan."
Ucap bibi kang sambil tersenyum, dan dijawab dengan anggukan kepala oleh chan.

Setelah berpamitan dengan bibi kang, chan bergegas keluar rumah, dengan seungsik yang mengantarkannya.

"Aku pulang ya, kamu langsung istirahat."
Ucap chan pada seungsik, sambil dia mengecup kening seungsik.

"Heem. Kamu juga hati-hati dijalan, jangan ngebut."

"Iya sayang."
Jawab chan sambil mengusap pipi seungsik.

Setelah chan pulang, seungsik langsung menuju kamarnya. Dia mengganti baju dengan baju tidur, kemudian merebahkan tubuhnya disamping seojun yang sudah terlelap.

Seungsik memiringkan tubuhnya menghadap seojun, sambil sesekali mengusap lembut kepala putranya. Seungsik tersenyum melihat wajah seojun yang sedang terlelap, betapa bahagianya dia memiliki seojun dihidupnya.

Tetapi perlahan tatapan seungsik berubah sendu, hatinya terasa sesak melihat wajah putra kesayangannya.

"Maafin mama sayang, maafin mama."
Ucap seungsik, sambil mengusap lembut kepala seojun.

"Han seojun."
Gumam seungsik sangat pelan, dan terus menatap wajah terlelap seojun.

Flashback.

Seungsik sedang menemani seojun bermain ditaman dekat kedai bibi kang, dia tersenyum bahagia melihat tingkah lucu seojun yang sedang berlari-lari didepannya.

Hingga beberapa saat berlalu. Ketika seojun ingin menaiki papan seluncur, tetapi dia mengurungkan niatnya dan hanya berdiri diam ditempat. Kemudian seojun berlari kearah seungsik.

"Mama, aku mau pulang."

"Mau pulang?, memang seojun sudah mainnya?."

"Huum."
Jawab seojun sambil menganggukan kepalanya.

..
..
..

"Mama."
Panggil seojun, yang sedang berada dipelukan seungsik.

"Iya sayang, kenapa hmm?."

"Mama, kapan papa pulang?. Kenapa papa lama sekali?."

Degh...