7. Something

1K 81 62
                                    

Dua minggu kemudian.

Seperti biasa, seungsik terbangun dipagi hari. Seungsik mendudukan dirinya dikasur, tubuhnya terasa sedikit kurang enak, bahkan perutnya terasa mual.

"Huekk..."
Seungsik langsung menutup mulutnya dan berlari kekamar mandi.

"Huekk..."

"Huekk..."

Seungsik berdiri didepan wastafel, dan dia memuntahkan seluruh isi perutnya. Tapi yang keluar hanya cairan bening.

"Huekk..."

"Hhmmp, mual."
Gumam seungsik.

"Huekk..."

Setelah dirasa mualnya berkurang, seungsik membasuh wajahnya dengan air. Kemudian dia mengusap wajahnya dengan handuk dan menatap pantulan wajahnya dicermin, dia terdiam memikirkan sesuatu.

"Kenapa dua hari ini aku begini terus."
Gumam seungsik pelan, kemudian seungsik keluar dari kamarnya.

Hari ini seungsik tidak memasakan sesuatu untuk seungwoo, entah kenapa dia merasa mual mencium bau bumbu-bumbuan yang terasa menyengat untuknya. Seungwoo berjalan mendekat kearah meja makan, dia melihat seungsik hanya menyiapkan roti untuknya.

"Kak, maaf aku cuma buatin roti untuk kakak."
Ucap seungsik.

"Iya gapapa, ini juga udah cukup."

Kemudian seungwoo berjalan kesamping seungsik, dan dia duduk disana.

"Huekk..."

Seungsik merasakan mual lagi ketika mencium aroma parfum seungwoo, dan membuat seungwoo menoleh kearahnya.

"Maaf kak, aku mau kekamar mandi dulu."
Seungsik berlari sambil menutup mulutnya.

Seungwoo menatap heran kearah seungsik, kemudian dia menyusul seungsik kekamarnya. Ketika seungwoo masuk kekamar seungsik, bertepatan dengan seungsik yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Sik, kamu gapapa?."

"Engga kak, aku gapapa."

"Bener?, kita kerumah sakit ya?."

"Gak usah kak, aku gapapa kok. Kayaknya aku cuma kurang tidur."

"Yaudah, kamu istirahat aja. Gausah ngerjain apa-apa dulu."

"Iya kak."

"Kakak berangkat ya."

"Heem."

Sepeninggalan seungwoo, seungsik bergegas menyiapkan segala keperluannya untuk test hari ini. Baru saja dia memasukan kotak pensilnya kedalam tas, seungsik merasakan kepalanya pusing. Dan perutnya terasa mual lagi, membuat seungsik kembali berlari kekamar mandi.

Drrrtt.....

Drrttt......

Drrttt.....

Ponsel seungsik terus berbunyi, tapi seungsik masih berada dikamar mandi. Hingga sepuluh menit berlalu, dia keluar dan mengambil ponselnya. Terlihat ada tiga kali panggilan tidak terjawab dari chan, kemudian seungsik mendial nomor chan.

Tuuttt...

"Sik, kamu dimana?."

"Chan, maaf. Aku gabisa ikut test itu, badan aku gaenak banget. Aku gak kuat kalo harus jalan kesana."

"Kamu sakit?, udah kedokter?, aku kesana ya."
Ucap chan panik.

"Gapapa chan, aku cuma kurang istirahat. Sebentar lagi juga enakan."

CHANCE || COMPLETE  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang