8. Gwangju

1K 81 31
                                    

Setelah selesai makan malam seungwoo langsung meninggalkan seungsik. Dia sedikit kesal pada seungsik, karna seungsik tidak menyentuh makananya sedikitpun.

Seungsik beralasan kalau dia sedang tidak nafsu makan, sedangkan seungwoo terus memaksanya untuk makan. Hingga berakhirlah dengan seungsik yang memuntahkan seluruh makanan yang masuk kemulutnya.

Seungsik menyusul seungwoo yang sedang duduk dibangku belakang rumahnya, dia sedang menghilangkan rasa kesalnya pada seungsik, yang ngeyel ketika diajak kerumah sakit. Seungsik selalu berkata tidak apa-apa, tapi kenyataan yang seungwoo liat berbeda.

"Hhmm... kak."
Panggil seungsik, sedangkan seungwoo hanya menolehkan sedikit kepalanya tanpa menjawab panggilan seungsik.

"Kakak masih marah sama aku ya?."
Ucap seungsik sambil memainkan jari tangannya.

"Maafin aku kak, aku gak maksud bikin kakak marah. Tapi bener, aku gak kenapa-kenapa. Aku baik-baik aja kak."
Lanjut seungsik sambil terus menundukan kepalanya.

"Hhfiuuh."
Seungwoo menghembuskan nafasnya kasar, kemudian dia berdiri menghadap seungsik.

"Kakak gak marah, kakak cuma khawatir. Kalau kamu memang sakit, lebih baik kita periksa."
Ucap seungwoo sambil menatap seungsik.

"Tapi aku gapapa ka, aku baik-baik aja. Maaf, kalau aku buat kaka khawatir."

"Iya gapapa, kamu kenapa?. Ada yang mau kamu bicarain sama kakak?."

"Kak, besok aku boleh izin untuk jenguk ibu?."

"Kamu mau kegwangju?."

"Heem, aku kangen ibu aku kak."

"Kakak antar kalo gitu."

"Gg-ak usah kak, lagipula kakak kan kerja. Aku bisa pergi sendiri."

"Yaudah kalo gitu. Kakak titip salam untuk ibu kamu ya."

"Heem."
Jawab seungsik sambil menganggukan kepalanya, kemudian seungwoo langsung bergegas masuk kedalam kamar
..
..
..

Seungsik merebahkan tubuhnya diranjang, sesekali dia mengelus perutnya yang masih rata. Awalnya seungsik sulit untuk menerima kenyataan kalau dia sedang hamil, tapi pada akhirnya dia bisa menerima keberadaan bayi diperutnya.

"Apa mama harus kasih tau papa kamu, kalau kamu ada didalam sini nak?."
Gumam seungsik pelan.

Seungsik memiringkan tubuhnya yang semula terlentang, menghadap jendela dikamarnya yang belum tertutup gorden. Seungsik mengingat kembali ucapan seungwoo tadi.

"Kalo kakak yang berada diposisinya, kakak juga pasti akan sangat bahagia sik. Anak itu anugrah dari tuhan yang paling berharga, kakak pasti akan sangat bahagia, sangat... sangat bahagia."

"Tapi kalau anak ini dari aku, apa kakak akan tetap bahagia?."
Gumam seungsik lagi, hingga akhirnya mata seungsik perlahan mulai terpejam dan seungsik tertidur pulas.

🌺🌺🌺🌺🌺

Seungsik sedang merapihkan beberapa bawaannya kedalam tas, karna hari ini dia akan pergi kegwangju dengan chan. Chan berkata ingin berpamitan dengan ibu seungsik, sebelum dia berangkat kelondon. Dan seungsik yang juga sudah rindu ibunya, mengiyakan ajakan chan.

CHANCE || COMPLETE  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang