Chan membantu bibi kang membereskan kiosnya, hari ini bibi kang pulang lebih sore dari biasanya. Karna chan meminta bibi kang untuk menceritakan semua yang terjadi, selama dia dilondon.
Setelah selesai, chan bergegas mengantarkan bibi kang pulang. Dia juga sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan seungsik, awalnya bibi kang menolak untuk diantar chan. Dia takut seungsik tidak nyaman nanti, terlebih lagi dengan kondisinya sekarang.
Chan fokus menyetir sambil memperhatikan jalan, tidak ada sepatah kata keluar dari mulut chan setelah dia mendengar cerita bibi kang. Marah, menyesal, sedih semua bercampur menjadi satu. Seandainya dia tau lebih awal, dia tidak akan meninggalkan seungsik kelondon.
"Jadi, saat chan berpamitan dengan bibi dan ibu untuk pergi kelondon, seungsik sudah mengandung?."
Ucap chan membuka suara."Iya chan, sudah satu bulan lebih saat itu."
Tangan chan meremat stir mobil dengan kuat. Dia bersumpah dalam hati, tidak akan pernah membiarkan seungwoo kembali dikehidupan seungsik. Hingga selang setengah jam berlalu, akhirnya mereka tiba disana.
"Chan, apa kamu bawa payung?. Sepertinya masih gerimis. Nanti kamu malah sakit kalau kena hujan, dan gak bisa bertugas dirumah sakit."
Ucap bibi kang sambil melepaskan seatbeltnya."Tidak apa bi, lagi pula aku kan sudah besar. Masa kena hujan aja sakit, apa bibi lupa aku ini seorang dokter?."
Ucap chan sambil terkekeh."Aahh iya, baiklah pak dokter."
Jawab bibi kang sambil mengusak kepala chan.Chan berjalan menuju rumah bibi kang, dan dia sedikit gelisah memikirkan bagaimana pertemuannya dengan seungsik nanti. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang berputar dikepalanya, tapi sebisa mungkin dia akan menyimpan pertanyaan itu.
Baru saja beberapa langkah kakinya berjalan, suatu hal membuatnya dan bibi kang membelakakan mata. Bahkan kantung buah ditangan bibi kang sampai terjatuh keaspal, dan membuat seluruh buah itu menggelinding.
"SEUNGSIK."
Teriak bibi kang, kemudian dia berlari mendekat kearah keponakannya, yang juga diikuti oleh chan dibelakangnya."Sik, bangun nak."
Ucap bibi kang sambil menarik seungsik kepangkuannya."Sik, bangun sayang. Ini bibi... hiks."
Bibi kang menangis melihat kondisi seungsik, hingga tangannya bergetar hebat ketika matanya melihat darah dikaki seungsik.
"Yatuhan, dd-arah chan."
Ucap bibi kang, dan membuat chan menoleh kearah pandang bibi kang.Chan mengambil alih tubuh seungsik dari pangkuan bibi kang, dan sekarang tubuh seungsik sudah berada didekapannya. Kemudian dia memeriksa kondisi sahabatnya itu, chan begitu kaget dengan tubuh seungsik yang sangat dingin.
"Sik."
Ucap chan berusaha membangunkan seungsik, sambil terus meremat tangan seungsik yang sangat dingin."SIK BANGUN."
"KANG SEUNGSIK."
Chan berteriak sambil meremat tangan seungsik dengan sekuat tenaga, dia berusaha membuat seungsik sadar."Eungh."
Lenguh seungsik lemah."Kita bawa sik kerumah sakit bi."
Ucap chan sambil membawa tubuh seungsik kegendongannya.Chan dan bibi kang berlari menuju mobil, sesampainya disana bibi kang langsung membuka pintu mobil chan. Dia masuk terlebih dahulu, kemudian chan membaringkan tubuh seungsik dipangkuan bibi kang.
"Bi, terus ajak sik bicara ya. Jangan sampai sik kehilangan kesadarannya lagi."
Ucap chan pada bibi kang, kemudian chan membuka jaket ditubuhnya, dan menyelimuti tubuh seungsik dengan jaketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANCE || COMPLETE ☑
Romance♡ Tolong beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya, aku mohon kepadamu. Aku ingin bahagia bersamamu dan anak kita. ♡ Han Seungwoo Kang Seungsik Heochan Victon 💙💛 ⚠️🔞 Start ~ 20/08/20 End ~ 28/05/21