24. New Doctor

742 78 73
                                    

Tiga hari kemudian.

"Dah mama, dah ayah."
Ucap seojun pada seungsik dan chan, kemudian dia berlari kearah kelasnya.

Seungsik dan chan tersenyum melihat seojun yang perlahan menjauh dari mereka. Setelah mengantarkan seojun, chan bergegas mengantar seungsik kekedai bibi kang.

"Hari ini aku gak sampai malam dirumah sakit, hanya ada perkenalan dokter baru. Pulang nanti aku mau ajak kamu dan seojun keluar."
Ucap chan sambil fokus menyetir.

"Iya."
Jawab seungsik, sambil menolehkan kepala kearah chan.

Selang tiga puluh menit berlalu, mereka tiba dikedai bibi kang. Chan terlebih dahulu keluar dari dalam mobil, dan dia membukakan pintu untuk seungsik.

"Makasih ya."
Ucap seungsik, ketika dia sudah turun dari mobil.

"Heem, aku langsung berangkat ya."
Pamit chan, kemudian dia mengecup kening seungsik.

"Hati-hati."
Ucap seungsik, dan dijawab dengan anggukan kepala oleh chan.

Seungsik menatap sendu mobil chan yang mulai menjauh dari tempatnya berdiri, jujur dia masih bingung dengan apa yang harus dia lakukan. Setelah percakapannya dengan chan malam itu, keesokan harinya chan berbicara pada bibi kang tentang pernikahan mereka yang akan dipercepat. Bibi kang sangat setuju dengan rencana chan, dan hal itu membuat seungsik mau tidak mau juga setuju kalau pernikahan mereka dipercepat.

Seungsik bergegas masuk untuk membuka kedai, karna bibi kang sedang ada urusan dan tidak bisa kekedai hari ini.

Grep...

Seseorang menahan tangan seungsik, dan membuatnya menoleh.

"Kak."
Ucap seungsik kaget.

"Kkamu ngapain disini?."
Lanjut seungsik terbata.

Setelah kepulangan seungsik dari rumah sakit, seungwoo benar-benar tidak bisa menemui seungsik, begitu pula seojun. Seungwoo sering mencoba bertemu seojun disekolahnya, tetapi saat dia kesana sojun pasti sudah dijemput, dan seungsik seakan kembali memberinya jarak yang sangat jauh.

Seungwoo mengira, kalau kejadian dirumah sakit tempo hari adalah awal untuknya bisa kembali kepada seungsik dan seojun. Tetapi itu semua salah, bahkan seungsik benar-benar mengunci segala akses untuk dia bertemu dengan seungsik dan seojun.

"Aku mau ketemu kamu dan seojun sik."

"Kak~."

"Sik, kenapa sekarang kamu memberi aku jarak yang semakin jauh pada kalian?. Aku semakin sulit bertemu kamu dan seojun. Setelah kejadian dirumah sakit, aku berfikir kalau kamu benar-benar akan memberikan kesempatan untuk aku. Tapi kenapa sekarang kamu kembali menjauh seperti ini?."
Ucap seungwoo memotong ucapan seungsik, bahkan seungwoo tidak melepaskan tangan seungsik.

"Kak, semuanya sudah terlambat kak. Semuanya sudah terlambat."
Jawab seungsik dengan matanya yang sudah memerah.

"Sudah terlambat kak, hiks."
Lanjut seungsik yang sudah terisak.

"Mmaksud kamu?."
Tanya seungwoo bingung.

"Bulan depan aku akan menikah dengan chan. Aku gamau dengan adanya kakak, membuat semuanya berantakan. Jadi aku mohon sama kakak, cukup sampai disini aja semuanya, tolong biarin aku dan seojun hidup dengan tenang. Aku mohon kak, aku mohon, hiks."

"Sik~."
Ucap seungwoo kaget.

"Hiks, aku akan izinin seojun untuk bertemu kakak nanti. Tapi aku mohon, ini untuk yang terakhir kali kakak menemuinya. Setelah ini, aku mohon kakak jangan ganggu kami lagi."

CHANCE || COMPLETE  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang