42. Chance

307 72 25
                                    

Dua bulan kemudian.

Hari ini, hari pernikahan byungchan dan chan. Terlihat semua keluarga berada disana, bahkan seungsik, seojun dan bibi kang juga hadir. Setelah pernikahan ini, chan akan mengajak byungchan untuk ikut bersamanya kelondon, lebih tepatnya pindah kesana.

Setelah kegagalan pernikahan chan dengan seungsik, banyak sekali desas desus yang terdengar dirumah sakit. Tak ayal, para perawat disana juga membicarakan hal itu. Chan yang merasa kurang nyaman, akhirnya memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit tempatnya bekerja. Beruntung, dengan bantuan joo won, chan bisa kembali bekerja dilondon.

Seungsik sedang duduk disudut aula resepsi chan dan byungchan, karna seojun yang tertidur. Tangannya bergerak menepuk-nepuk punggung seojun lembut, sambil sesekali mengusap surai putra kesayangannya. Seungwoo yang duduk bersama bibi dan pamannya, sesekali melirik kearah seungsik dan seojun. Dengan tatapan sendunya, perlahan kejadian tempo hari dengan seungsik terlintas dikepalanya.

Flashback.

Seungwoo berlari kencang keluar dari dalam rumah sakit, kepalanya menoleh kekanan dan kekiri, mencari keberadaan seungsik dan seojun. Hingga akhirnya dia melihat seungsik, yang sudah berada disebrang rumah sakit. Membuat seungwoo kembali berlari, untuk menyusul seungsik.

Grep...

Seungwoo menarik tangan seungsik, membuat seungsik berhenti melangkah, begitu pula dengan seojun.

"Hah... Hah... Sik."
Ucap seungwoo terengah.

"Loh kak, ada apa?."
Tanya seungsik bingung.

"Sik, aku. Aku~."
Ucap seungwoo terjeda, karna dia masih terengah.

"Papa, papa kenapa lari-lari?."
Giliran seojun yang bertanya.

Seungwoo tersenyum menatap putranya, kemudian mengusak pelan kepala seojun.

"Papa mau kejar seojun dan mama."
Jawab seungwoo.

"Sik, bisa kita bicara sebentar?."
Lanjut seungwoo bertanya.

"Huum kak."
Jawab seungsik, sambil menganggukan kepalanya.

Seungwoo, seungsik dan seojun berada disebuah kafe sekarang, terlihat seojun yang sedang memakan es krim kesukaannya. Membuat seungwoo dan seungsik tersenyum gemas, menatap anak mereka.

"Kak, kamu mau bicara apa?."
Tanya seungsik membuka percakapan, seketika seungwoo merasakan detakan kencang didadanya.

"Sik, kamu gapapa?. Maksud aku~."

Seungsik tersenyum mendengar pertanyaan seungwoo, dan dia paham sekali maksud pertanyaan itu.

"Aku gapapa kak, aku senang chan memilih pilihan ini."

"Lalu, kamu dan seojun?."
Tanya seungwoo lagi, sambil melirik seojun yang masih setia dengan es krimnya.

"Kami baik-baik saja kak, gak akan ada yang berubah dengan aku dan seojun, hanya karna aku dan chan gak jadi menikah."
Jawab seungsik tenang, sambil tangannya mengusap kepala seojun.

Seungwoo yang mendengar ucapan seungsik, perlahan memberanikan dirinya untuk berbicara. Dia menggenggam tangan seungsik, membuat seungsik menoleh kearahnya.

"Sik, aku mau kamu menikah dengan aku. Aku mau kita besarkan seojun bersama-sama, izinkan aku menjadi bagian dari kalian."
Ucap seungwoo mantap, dengan matanya yang menatap lekat mata seungsik.

CHANCE || COMPLETE  ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang