CHANCE || COMPLETE ☑

20. Who?

Seungsik dan bibi kang sedang menutup toko mereka, karna jam sudah menunjukan pukul tujuh malam.

"Bi, biar sik yang kunci nanti. Bibi dan seojun duluan aja."
Ucap seungsik sambil mengunci lemari penyimpanan uang.

"Tapi kamu gapapa beresin ini sendirian?."

"Gapapa bi, kayaknya chan sebentar lagi sampai sini. Sik mau keluar sebentar sama chan."

"Oh, pantes aja bibi disuruh duluan. Kamu ternyata mau kencan sama chan."
Ledek bibi kang sambil tertawa.

"Bibi ih."
Ucap seungsik karna malu diledek bibi kang.

"Yaudah, kalau gitu bibi duluan ya. Kasian seojun, pasti dia sudah lelah."

"Heem."

Bibi kang berjalan kearah seojun yang duduk dimeja kasir.

"Seojun, kita pulang duluan ya. Mama masih beres-beres."
Ucap bibi kang sambil mengusap kepala seojun lembut.

"Iya nenek."
Jawab seojun sambil menganggukan kepalanya. Kemudian dia mendekat kearah mamanya.

"Mama, aku pulang duluan sama nenek ya."
Lanjut seojun pamit pada seungsik.

"Iya sayang."

"Dadah mama."
Ucap seojun sambil melambaikan tangannya, yang dibalas lambaian tangan dari seungsik.

Sepeninggalan bibi kang dan seojun, seungsik kembali merapihkan barang-barang dikedainya. Dan tak sampai lima belas menit, chan tiba disana.

Grep...

Chan memeluk pinggang seungsik.

"Astaga chan, kamu ngagetin aku."
Ucap seungsik sambil memegang tangan chan yang melingkar dipinggangnya.

"Sudah selesai sayang?."

"Sudah kok, tinggal kunci pintu aja."

"Mau jalan sekarang?."

"Heem."
Jawab seungsik sambil menganggukan kepalanya.

"Oke, ayo kita kencan."
Bisik chan ditelinga seungsik, kemudian dia menuntun tangan seungsik, dan bergegas meninggalkan kedai.

..
..
..

Selang empat puluh lima menit berlalu, seungsik dan chan tiba ditempat tujuan mereka. Biasanya kencan mereka diwarnai dengan tawa seojun, tapi kali ini mereka ingin menghabiskan waktu berdua. Karna sepertinya seungsik ingin bercerita sesuatu pada chan.

Seungsik dan chan berjalan sambil bergandengan, mereka sedang berada di songdo central park. Mereka berjalan sambil menikmati kencan malam mereka, sambil sesekali chan tersenyum bahagia menikmati kencan mereka.

"Kita duduk disana aja chan."
Ucap seungsik, sambil menunjuk bangku yang tepat disamping mereka.

"Heem."

Chan dan seungsik mendekat kearah bangku itu, kemudian mereka duduk disana. Chan melepas jasnya, dan memakaikannya ditubuh seungsik.

"Makasih."
Ucap seungsik sambil tersenyum, dan dijawab dengan usakan lembut dikepalanya oleh chan.

"Jadi, kamu mau cerita apa?. Sepertinya ini hal penting."
Tanya chan sambil menatap lekat wajah seungsik.

"Hmm, aku lagi bingung dengan seojun."

"Seojun?, kenapa memang?."

"Kemarin seojun cerita sama aku, kalau dia bertemu dengan seorang teman."

"Teman?. Bukannya itu hal yang baik, kalau seojun punya banyak teman. Terus apa yang buat kamu bingung?."

"Tapi temannya tidak seusia dengan dia chan."