13 - Luka Lama

1.3K 103 0
                                    

Untuk apa
Untuk apa cinta tanpa kejujuran
Untuk apa cinta tanpa perbuatan
Tak ada artinya

Untuk apa
Untuk apa cinta tanpa pembuktian
Untuk apa status kita pertahankan
Bila sudah tak lagi cinta

Untuk Apa - Maudy Ayunda

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari ini cafe tempat viona bekerja dipulangkan lebih awal, entah karena apa viona pun tidak tahu. Karena viona dipulangkan tepat pada pukul 17.00 sore, alhasil viona tidak langsung menuju rumah.

Melainkan dirinya pergi ke toko cupcake, tujuannya ia ingin memberikan cupcake ini pada mama nya. Ia tahu bahwa mamanya sangat menyukai kue manis itu.

Disinilah viona sekarang, didalam toko kue. Ia sedang mencari kue cupcake incarannya yang terpajang di toko tersebut. Ketika ia sedang fokus mencari kue, tanpa sadar bahunya bersentuhan dengan bahu seseorang.

Viona menunduk tanpa melihat siapa yang ia senggol tidak sengaja. "Maaf saya gak sengaja." Namun saat kepalanya terangkat, tubuhnya pun menegang...

"Ta-tante??"

Perempuan paruh baya itu tersenyum kecut, bukan senyuman manis yang ia tampakkan melainkan seperti senyuman mengejek.

"Sudah lama ya tidak bertemu. Saya lupa siapa ya kamu?" Ucap nya dengan nada angkuh.

Viona pun mundur seketika, namun saat hendak pergi ucapan perempuan itu membuat langkahnya terhenti.

"Hei gadis tidak tahu diri, tidak punya harga diri, dan tidak bisa menjaga image nya sendiri, anak urakan dan pembawa pengaruh buruk pada anak saya. Saya ucapkan sekali lagi, kalau kamu masih terus mengejar putra saya. Saya tidak akan segan untuk menyingkirkan kamu." Ucapnya.

Tangan viona terkepal, nafasnya tidak teratur ia masih berusaha untuk menahan emosinya yang sudah tingkat tinggi. Emang dasar orang kayak gitu bisa-bisanya ngomong hal pribadi didepan umum. Apa dia gak bisa lihat banyak orang yang kini menatapnya berdua.

Viona berbalik badan menghadap perempuan itu kembali. "Untuk tante yang terhormat. Bisakah anda untuk tidak membahas hal seperti ini dihadapan umum? Apakah anda tidak punya malu menjadi pusat perhatian? Dan satu hal lagi ya tante, bukan saya yang mengejar anak tante namun sebaliknya. Jangan merasa bangga karena anak tante sekolah di luar negeri. Saya juga sudah lam pergi dari hidup anak tante. Jadi stop untuk selalu menyalahkan saya!"

Perempuan paruh baya itu pun semakin merasa tertantang karena viona yang membalas omongannya tidak kalah sengit. Hingga akhirnya... "Dasar anak haram, anak yang gak pernah di didik sama kedua orangtua! Makanya mulutnya gak ada sopan santun sama orang yang lebih tua."

"Berhenti untik bilang saya anak haram tante dela! Tante gak pernah tau apa masalah keluarga saya. Jadi, jaga lisan tante! Sebelum lisan tante sendiri lah yang akan menjerumuskan tante! Permisi!!"

Viona segera melangkah keluar dari toko kue tersebut. Mood nya sudah benar-benar hancur. Niat awal ingin membeli cupcake untuk mama nya, malah kesialan menimpanya untuk dipertemukan orang seperti ibunya rendi.

Viona berlari menuju taman pinggiran kota, ia duduk di kursi taman. Mumpung keadaan sekitar sepi, ia pun menangis sejadi-jadinya. Mengeluarkan semua kesesakkan yang ia rasakan.

Setelah bertemu dengan tante dela yang tak lain ibu dari rendi, ingatan viona tentang luka lama pun teringat kembali. Luka lama yang telah ia kubur sedalam mungkin, kini terbuka kembali.

Flashback on

10 september 2014, pukul 14.35

Siang itu viona dan rendi tengah berjalan berdua sepulang sekolah. Seperti biasa rendi pastinya akan mengantar sang kekasih sampai rumah dengan selamat.

Skenario Terbaik (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang