04 - Setelah Kepergiannya

1.8K 97 0
                                    

Pagi ini viona sudah bangun terlebih dahulu, bahkan sebelum alarm bunyi dan sebelum teriakan dari mama nya yang berusaha membangunkannya.

Viona terduduk dibawah pancuran air shower yang mengalir. Kali ini ia biarkan kedinginan air membasahi seluruh tubuhnya.

Viona memeluk dirinya sendiri. Merasakan bahwa hari ini entah sampai kapan ia harus sendiri lagi. Long distance Relationship. Suatu perjalanan hubungan  yang kali ini sukses membuat dirinya muak!

Dirinya sangat mengingat dengan begitu jelas. Saat dulu sebelum kepergian rendi ke jerman. Tepat di hari itu dirinya dan rendi merayakan anniversary satu tahun hari jadian nya.

Viona sangat senang, apalagi saat rendi mengajak nya makan di cafe yang romantis bangett. Tak lupa hadiah boneka panda besar yang rendi hadiahkan tepat di hari itu.

Namun hari itu juga adalah hari yang membuat tubuh viona melemas. Saat rendi memintanya untuk putus. Entahlah katanya kencan romantis, tapi detik itu juga hari dimana rendi memutuskannya.

Awalnya rendi enggan memberitau alasannya. Tapi karena ia melihat viona meneteskan air mata, rendi pun dengan susah payah menjelaskan bahwa dirinya akan sekolah SMA di jerman.

Viona yang sudah tidak kuat mendengar penjelasan dari rendi pun meminta diantarkan pulang. Dengan cepat rendi mengantarkan viona pulang.

Setelah itu mereka benar-benar hilang kontak, dan berusaha melupakan satu sama lain. Rendi hanya menyisakan beberapa tumpuk kenangan yang sangat indah. Dan juga beberapa hadiah selama mereka pacaran.

Termasuk boneka panda besar yang senantiasa menghiasi ranjang milik viona. Setelah hilang kontak selama tiga tahun, takdir masih saja begitu baik pada mereka. Tepat setahun sebelum rendi pulang untuk berlibur, mereka pun balik kan.

Tentu saja rendi yang memintanya. Awalnya salah rendi yang memutuskan tanpa pikir panjang, tapi ternyata rendi tak cukup mampu melupakan gadisnya itu  dengan senang hati, viona menerimanya kembali.

💘💘💘

Saat telah selesai bersiap-siap untuk menuju kantor, viona kini tengah menatap kaca di meja riasnya.

Ah tampangnya sangat tidak baik. Mata yang sembab, dan juga arghhh leher yang dipenuhi tanda kepemilikan dari rendi.

Viona hampir lupa. Harusnya ia tidak membiarkan rendi memberi tanda itu dilehernya karena hari ini hari senin tentu kan hari ini hari kerja.

Viona juga mendengus sebal, padahl tadi pas mandi dada nya pun banyak kecupan tanda kepemilikan..kenapa juga rendi mesti memberinya dileher. Inikan susah dihilangkan! Kalau ketauan ibunya, bisa mati detik itu juga viona.

Viona sibuk mencari syal berbulu tebal miliknya dari dalam lemari. "Huhhh untung aja ketemu!" Ucap viona, lalu segera memasang syal dilehernya. Kalau begini gak akan keliatan, kalaupun ditanya ya jawab saja sedang tidak enak badan.

Viona berjalan menuju meja makan yang berada didapur, seperri biasa ia harus sarapan terlebih dahulu.

"Kenapa kamu matanya sembab? Nangisin rendi?" Tanya mama nya seraya menuangkan teh tawar hangat kesukaan viona.

"Hmmm." Viona terus menyuapkan nasi uduk favoritnya.

"Helehh cengeng. Lebayyy." Ledek indri.

Kalau saja viona sedang mood, sudah tentu akan membalas ejekan sang mama. Namun tidak untuk hari ini. Tenaganya habis terkuras karena nangis semalaman.

"Tu juga kenapa pake syal. Ini kan gak dingin, matahari aja udah nyorot dari tadi." Ucap indri lagi.

"Gak enak badan" sahut viona tanpa menoleh ke arah mamanya.

Indri segera bangkit dari kursi  meja makan, lalu mencari kotak p3k untuk mencari obat paracetamol.

"Nih bawa obatnya, takut pusing pas kerja." Indri menyodorkan selembar pack obat tersebut.

Maaf ya indri, anakmu sedang berbohong. Dia bukan tidak enak badan, hanya saja menutupi ikan cupang warna merah. :V

Demi kelancaran aktingnya, viona pun meraih obat tersebut dan menyimpan kedalam tasnya. Ia pun buru-buru menghabiskan sarapan nya.

💘💘💘

"Ehh ciwii, lemes amatt neng." Aldi mencolek dagu viona. Namun sang empunya diam tak bergeming.

Tirsya yang sudah faham dengan keadaan mellow kayak gini langsung membisik pada aldi. "Jangan diganggu, lagi dalam mode galau berat. Cowoknya balik ke jerman lagi." Tirya berbisik tepat ditelinga aldi.

Aldi pun ber-oh- ria seraya terkekeh geli melihat perubahan drastis dari cewek bermulut patasan renceng. Wkwk biasanya viona itu kan cerewet, eh kali ini diem aja kayak lagi kecepirit :v

"Lo sakit pake syal?" Tanya aldi kepo.

"Jangan kepo al, mending lo balik ke dapur sana! Huss husss." Tirsya mendorong tubuh aldi sampai depan pintu dapur cafe tersebut.

Tirsya bersedekap dada. "Jangan kepo bisa gak sih lo, fakboy cap kaki badak!" Tirsya segera meninggalkan aldi menuju ke tempat viona.

Aldi hanya terkekeh melihatnya.

💘💘💘

Malam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, itu berarti sisa setengah jam lagi cafe temoat viona bekerja akan tutup.

"Vio, lo balik duluan aja gih. Gak apa-apa kan bentar lagi nutup kok. Lagian udah gak terlalu rame juga." Ucap tirsya.

Viona menoleh ke arah tirsya. "Beneran gapapa kalo gue balik?" Tanya nya memastikan.

Tirsya pun mengangguk. "Eh lo mau dianterin sama si aldi gak? Gue ngeri kalo lo pingsan."

Viona tersenyum. "Gak usah, gue bisa pesen ojol kalii. Lebay loo" viona meraih slingbag miliknya.

"Gue balik duluan ya." Viona menepuk bahu tirsya.

"Okee hati-hati beb." Tirsya melambaikan tangan nya pada viona yang sudah keluar dari cafe.

Viona berjalan menjauhi cafe tersebut. Perutnya terasa lapar, barangkali minta diisi. Ia pun menaiki ojek online yang sudah ia pesan, namun ia meminta untuk berhenti karena ia ingin membeli kuetiaw yang sangat suped duper puedessss.

💘💘💘

Viona melahap kuetiaw super duper pedas yang ia beli sepulang kerja tadi. Tidak tanggung-tanggung dirinya membeli dua bungkus hahahah.

Tentunya kalau sedang emosi yang kacau, dua bungkus masih terasa sedikit bagi viona.  Ia melahap kuetiaw seraya menonton anime asobi asobase .

Ia pun tertawa sendiri saat melihat tingkah kocak dari hanako,olivia dan kazumi. Setidaknya tontonan seperti ini cukup menghibur kegelisahan yang bersarang dihatinya.

Oh iya sejak kepergian rendi ke jerman kemarin, viona masih belum membuka chat whatsappnya.

Tentunya ia juga tahu kemungkinan rendi mengirimkannya pesan. Sudah sampai dimana posisinya. Begitu biasanya.

💘💘💘

Dah lah segitu dulu. Mendadak beku ni otakkk anjimm( ╹▽╹ )

Jangan lupa vote ya zeyenk 💕

Skenario Terbaik (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang