23 - Cinta Butuh Waktu

1.2K 101 1
                                    

Viona sudah menceritakan semuanya pada sang mama tentang apa yang terjadi padanya dan fauzan saat dirumah fauzan.

Awalnya viona enggan memberitahu mamanya, namun karena penampilan viona yang semrawut dan mata sembab sudah tentu membuat indri curiga ada apa yang terjadi dengan putrinya.

Tapi, viona tidak memberitahu semua tentang hal apa sih yang ia dan fauzan ributkan. Tidak, karena viona masih ingin merahasiakan aibnya dulu bersama rendi dari ibunya.

Viona hanya menjelaksan sedikit tentang sebuah kesalah faham saja, syukurlah indri tidak terlalu kepo pada putrinya, ia selalu mengerti batasan nya sebagai orangtua dan ia selalu memberikan ruang untuk viona memiliki hal privasi nya.

"Yaudah jangan dinangisin, semuanya butuh waktu. Kalau emang ini kesalah fahaman, mama yakin pasti ada waktu buat ngelurusinnya nanti. Sekarang istirahat aja, jangan terlalu dipikirin." Ucap indri menenangkan. Indri tidak tahu bahwa cincin viona telah dikembalikan pada fauzan. Viona juga tidak tau apa artinya, apakah pernikahannya batal atau bagaimana pokoknya tidak tau!

Indri memutuskan untuk keluar dari kamar putrinya dan meninggalkan viona seorang diri untuk mengekpresikan rasa sedihnya dengan menangis sejadi-jadinya.

Disela tangisannya ia meraih ponsel dan mendial nomor fanya. Ya, satu-satunya orang yang tau masalahnya itu fanya, ia yang tahu hal apa yang viona perbuat dengan rendi.

"Holla mola, spada fanya cantik disini"  seperti biasa suara ceria dan energik selalu fanya keluarkan.

"Nya, gue mau cerita. Tapi, kayaknya gak bisa ditelpon. Besok gue kebandung ya?" Ucap viona dengan suara seraknya.

"Ehh lo kenapa beb?? Are you okay? Tapi gue rasa lo gak okay nih. Seriusan lo mau ke bandung? Atau mau tunggu gue yang ke jakarta aja minggu depan?"

"Gak bisa minggu depan. Ini darurat! Gue mau besok ke bandung."

"Oke yaudah. Tapi lo hati-hati ya!"

"Iya. Jemput gue besok du stasiun"

"Sip"

💘💘💘

Viona telah sampai diapartemen fanya. Pandangannya kosong, sedari bertemu di stasiun tadi viona tidak merubah  ekspresinya sama sekali. Masih aja datar.

"Lo cosplay jadi patung nih?" Ucap fanya sembari menyodorkan minuman kaleng.

"Minum dulu nih, aus kan daritadi lo gak minum" lanjutnya.

Viona meraih minuman kaleng tersebut lalu menenggaknya sampai habis.

"Weh gila tumben lo minum bersoda langsung sekali tenggak."

"Haus." Sahut viona singkat.

"Yaudah cerita sekarang lo kenapa?" Fanya kembali bertanya.

Viona menarik nafasnya perlahan, lalu berusaha menceritakan semuanya pada fanya. Dari awal tanpa terlewat sedikitpun.

"Astaga!!! Runyam nih masalahnya." Ucap fanya cemas.

"Gue yakin si rendi sengaja bongkar aib lo ke kak fauzan. Karena dia pengen ngemilikin lo banget. Tapi ya gak gini caranya sih sinting si rendi." Lanjutnya.

"Gue harus gimana? Gue harus apaaaa nyanyaa?" Viona terisak, bahunya bergetar hebat.

Fanya merangkul dan memeluknya untuk menyalurkan kekuatan yang ia punya pada sepupu nya.

Skenario Terbaik (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang