14 - Beneran Dia ?!!

1.2K 91 0
                                    

Sehabis semalam diantar pulang oleh bu anita dan fauzan. Hari ini seperti biasa viona pun mulai bekerja lagi.
Semalam saat bu anita mengantarnya pulang sih biasa aja, namun saat indri alias mama viona bertemu dengan bu anita dan ngobrol banyak yang berakhir jadi kecanggungan antara viona dan fauzan.

Sepulang bu anita pun mama nya tak henti membicarakan bu anita dan fauzan. Dibilang besan idaman lah apalah segala macem. Aneh-aneh aja baru juga kenal pikirannya udah halu sana-sini. Dasar buibu.

"Dorr!! Lagi ngapain ngelamun hayooh" ucap tirsya menepuk bahu viona dengan keras.

"Lo tu ya mau bikin gue jantungan apa ?! "

Tirsya hanya tertawa seraya menunjukan jarinya yang berbentuk 'V'

"Hehehe selow donggg. Lagian lo tuh ya tiada hari tanpa ngelamun. Bosen liatnya."

"Serah ku lah!" Sahut vio asal.

Lalu datanglah aldi dari dalam cafe, ia membawa beberapa minuman dan sepertinya roti bakar.

"Nih pesanan dari rumah makan seberang! Lo yang anter ya vi!" Aldi pun menyerahkan paperbag cafe pada viona.

"Napa sih gue mulu? Lagian yah kenapa bu anita gak makan di cafe kita langsung aja sih? Kenapa mesti pesen terus dianter?" Tanya viona.

Aldi menggedikan bahunya. "Katanya sih itu pesenan anaknya. Tapi kurang tau juga sih gue."

"Yaudah suh vi, anter aja gih siapa tau anaknya jatuh cinta sama lo. Biar lo bisa cepet lupain rendi." Celetuk tirsya.

Tirsya pun segera mendapat pelototan dari viona.

"Ohhhh jadi lo udah putus ya? Jomblo dong!!!!! Hahahaha." Ejek aldi.

Viona segera merebut paperbag pesanan itu,dan menatap tajam kearah aldi seraya berkata. "Sesama jomblo tidka boleh saling mendahului!!" Ia pun mengibaskan rambut panjangnya hingga rambutnya tepat mengenai mata aldi.

"Anjir mata gue kecolok!" Ucap aldi

Viona pun tertawa seraya terus berjalan menjauhi aldi dan tirsya.
Tirsya pun menatap jengah melihat makhluk astral disebelahnya.

"Hus hus pergi sono lo fakboy!" Usir tirsya.

"Sensian lo nenek lampir!!" Ejek aldi.

"Apa lo kata?!!!" Tirsya berkacak pinggang, lalu aldi segera lari terbirit-birit menjauhi tirsya.

💘💘💘

"Permisi mas, saya mau anter pesanan." Ucap viona

"Oh iya mbak langsung ke lantai atas aja ya kayak biasa, ke ruangan bu anita." Ucap pelayan tersebut.

Viona pun mengangguk dan tersenyum dengan segera, ia pun menaiki tangga menuju lantai tersebut.

Tok tok tok

"Masuk."

Viona pun segera masuk, namun yang ada dihadapannya hanya seorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah fauzan. Pantesan sih tadi yang ngejawab tadi suaranya laki-laki.

"Permisi mas, ini pesanan nya."

Fauzan yang sibuk dengan laptopnya pun segera menoleh dan pandangan itu bertemu lagi. Cukup lama mungkin ini adalah yang terlama. Hampir satu menit.

Hingga viona berdeham untuk memecah keheningan. "Ehemm. Maaf mas ini pesananya."

"Makasih" sahut fauzan

Skenario Terbaik (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang