Tak terasa sudah lima bulan usia pernikahan viona dan fauzan. Selama ini masih terasa baik-baik saja. Tak ada gangguan apapun, yah semoga saja kedepannya nya akan selalu seperti ini.
Tapi mustahil kan kalau pernikahan tanpa adanya ujian? Namun apapun ujiannya nanti, semoga viona dan fauzan mampu melewatinya.
"Dek, kamu kenapa dari abis subuh tiduran terus. Kamu sakit kah?" Fauzan merasa khawatir sebab tidak seperti biasanya viona tertidur lagi setelah subuh. Biasanya dia selalu langsung ke dapur membuat sarapan untuk fauzan.
"Hmm iya kak, aku pusing. Terus lemes, kayak mual tapi gak bisa kalo muntah soalnya gak ada yang aku keluarin." Sahut viona dengan suara lemah.
Fauzan menyentuh kening sang istri. "Anget dek. Kita ke dokter aja ya? Aku takut kamu kenapa-napa."
Viona menggeleng perlahan. "Gak perlu kak, aku istirahat aja. Kemungkinan besar aku masuk angin kak, soalnya pas tidur kadang pakaian aku tipis terus kan."
"Oh iya maaf juga aku gak buatin sarapan ya kak, aku gak kuat berdiri." Tambah viona.
"Udah gak perlu minta maaf. Kalau kamu gak mau ke dokter jangan lupa minum obat ya?"
"Iya."
Fauzan pun berdiri dan berjalan keluar, namun ketika sampai diambang pintu langkah nya terhenti.
"Kamu gak apa-apa aku tinggal kerja?"
"Udah, gak apa-apa. Aku cuma tinggal minum obat terus istirahat. Kamu berangkat aja. Hati-hati dijalan dan jangan lupa sarapan!"
Fauzan tersenyum, lalu ia mendekat ke arah viona kembali dan mencium pucuk kepala nya. "Kalau ada apa-apa telepon aku."
"Iya kak."
Fauzan pun pergi meninggalkan viona sendiri.
💘💘💘
"Assalamualaikum dek, aku pulang." Ucap fauzan. Tapi tak ada viona yang menyahuti, mungkin viona masih tidur begitu pikir fauzan.
Fauzan pun berjalan menuju kamar viona, sampai disana kosong tak ada siapapun. Dan fauzan berjalan ke arah dapur hingga ia melihat viona tergeletak di lantai dengan pecahan gelas yang berserakan. Viona pingsan!
"Astaghfirullah!! Vi bangun vi!!" Fauzan menepuk pipi viona, namun tetap tak berhasil. Ia pun segera menggendong tubuh viona dan membawanya kedalam mobil dan bergegas menuju rumah sakit terdekat.
"Gimana dok istri saya. Dia sakit apa? Kenapa bisa pingsan?" Fauzan memberondong pertanyaa pada dokter wanita dihadapannya.
Dokter pun hanya tersenyum. "Istri bapak hanya kelelahan saja, dan juga kurang makan. Tolong ya pak dipantau pola makannya, kalau lagi mual paksakan saja makannya jangan diturutin hawa gak nafsu makan nya. Kasian sama dedeknya."
Fauzan mengerutkan kedua alisnya.
"Dedek? Maksudnya apa dok?"
"Lho jadi bapak belum tahu?"
Fauzan menggeleng. "Tau apa ya dok?"
Dokter lagi-lagi tersenyum. "Istri bapak positif pak."
"Hah?"
"Istri bapak positif hamil. Usia kandungannya berjalan tiga minggu. Tolong dijaga ya pak, di awal kehamilan muda memang sangat rentan. Jadi tolong jadi suami siaga ya pak. Selamat untuk bapak dan istri." Jelas sang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Terbaik (END)✔️
RomanceAku selalu menunggu kepastianmu. namun jika tidak ada, maka jangan salahkan aku jika hatiku tidak lagi untukmu. ~ Viona Keylia Respati °°°° 🥇#1 Terbaik 04/08/21 🥇#1 Suamiidaman 04/08/21 🥇# 1 terbaik 20/09/21 🥇# 3 Halal 09/11/21 🏅 # 1 Pilihan d...