38 - Jangan mudah terhasut

1.3K 81 0
                                    

Viona sudah menidurkan nafa diatas tempat tidur milik fanya. Untung saja nafa belum terbangun sejak tadi, jadi viona bisa tenang sekarang ini.

Fanya pun duduk di sofa yang menghadap tepat ke tempat tidurnya.

"Minum dulu vi, tenangin diri lo." Fanya memberikan sebotol air mineral yang baru saja ia ambil dari kulkas.

Viona berjalan menuju sofa tersebut, kemudian mendudukan dirinya disana. Ia segera menenggak sebotol air mineral itu dengan menyisakan setengah nya. Keliatan haus banget.

"Lo mau cerita kapan pun gue gak masalah. Gue nunggu lo siap buat cerita, gue mau nyelesain tugas gue dulu nih." Fanya segera beralih ke laptop miliknya.

Viona menarik napasnya. "Nyaaa..."

"Hmm" fanya masih fokus memandang layar laptopnya.

"Gue mau cerita.." tiba-tiba saja viona terisak dan bahunya pun bergetar hebat. Fanya yang sedari tadi fokus pada laptopnya kemudian segera beralih pada viona.

"Ehh vi ,kok lo nangis.. jangan nangis  dulu.. gue kan gak tau apa masalah lo.. pelan-pelan ceritanya.." fanya memeluk sepupunya tersebut, ia mengusap pelan bahu viona. Namun viona semakin kencang dalam tangisannya.

"Kak fauzan... Hiksss.."

"Iyaa iya, kak fauzan kenapa??" Fanya menangkup kedua pipi viona.

"Dia ... Hikss."

Ayolah, viona kalo mau cerita jangan nangis dulu. Fanya kan kasihan jadi bingung...

"Iya kenapa.. yang jelas ceritanya.."

"Dia.. nik-nikah lagii."

Bola mata fanya seketika melebar, astaga! Jangan ngadi-ngadi. Si fauzan selama ini keliatan baik banget kok bisa anjir malah nikah lagi? Bukan selingkuh, tapi NIKAH LAGI. Eh anjir kapan selingkuhnya tetiba kawin??

"Lo se-serius?"

Viona menatao fanya tajam. "Mana ada sih gue becanda dengan masalah kayak gini. Gak ngotak banget pertanyaan lo!"

Fanya menggaruk lehernya yak tak gatal. "Santai dong, jangan dulu ngegas. Maksud gue apa udah lo cek kebenarannya?"

"Udah! Buktinya istrinya, eeh ralat maksud gue si pelakor yang kerumah gue ngasih bukti foto nikahan dia sama kak fauzan."

Fanya mengerutkan kedua alisnya. "Lo kenal dia?"

Viona menggeleng.

"Terus lo percaya sama dia?" Tanya si fanya lagi.

"Ya percaya, kan itu fotonya itu bukti."

Fanya berdecak. "Kenapa lo bisa banget percaya sama orang yang gak lo kenal yang ngasih foto kayak gitu. Itu kan bisa aja cuma rekayasa."

"Apanya sih. Ya jelas gue gak bakal kenal sama tu cewek, namanya juga istri kedua si fauzan. Mana mungkin dikenalin ke gue." Ketus viona.

"Astaga, ini nih orang jenis kayak lo mudah kehasut sama orang." Ucap fanya. "Pasti lo gak mau dengerin penjelasan kak fauzan dulu kan tentang ini semua?"

"Gak butuh jawaban dia, semuanta udah jelas. Udahlah gue mau tidur. Pusing cerita sama lo!!"

Viona segera naik keatas tempat tidur dan menemani nafa yang sudah terlelap terlebih dulu.

Fanya menatap sepupunya itu. Sebenarnya dia juga kasian kalau sampai semua ini beneran terjadi, biar gimanapun viona itu sepupu yang paling dia sayangi. Tapi setengah hatinya menolak percaya kalau fauzan setega itu apalagi sampe menduakan viona, ini gak bisa didiemin. Fanya mesti bertindak.

Skenario Terbaik (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang