16 - Cemburu Bukan sih?

1.1K 95 1
                                    

Viona tengah asyik menonton televisi dari atas sofa seraya memakan ice cream. Biasalah, hari minggu kan hari yang wajib untuk bermalas-malasan.

Drtt drtt

Ponsel yang tergeletak diatas meja tepat didepan sofa pun bergetar. Viona segera mengangkatnya tanpa ia lihat dengan jelas siapa gerangan yang menelpon.

"Apa kabar sayangnya abang?"

Viona mengerutkan alisnya. "Siapa sih anjir? Gue tau sih gue jomblo tapi gak perlu lo manggil gue sayang juga. Kenal aja kagak!"

"Astaga, suara abang sendiri gak diinget? Oke fix!"

Viona pun keheranan dengan orang diseberang sana. Ia pun melihat siapa yang menelfon dirinya.

"BangQ sayang"

Viona menepuk jidatnya, astaga sampe gak ngenalin!

"Ihhh abang maaaf vio gak tau kalo abang yg nelpon sumpah! Ada apa bang? Kangen aku yah?"

"Kangen sih udah pasti. Tapi tenang aja. Karena besok, abang  mau pulang."

"Haaaa? Seriuss? Ihh ko dadakan sih? Yaudah yaudah besok mau pulang langsung kalimantan kan?"

"Enggak, abang mau nginep dirumah kamu dulu. Kamu lupa ya ini ka  udah tanggal 25 desember. Lupa rencana liburan akhir taun kita?"

"Ya ampun iya aku hampir lupa. Berarti aku libur kerja bukan hari minggu ya? Emang hari natalan ya? Aku aja sampe lupa bang. Astaga."

"Sudahlah. Pokonya besok jemput dibandara jam 9 pagi ya! Bye adik sayang."

Tut

💘💘💘

Hari ini anita sudah diperbolehkan pulang. Tadinya memang masih harus tinggal selama dua hari lagi dirumah sakit. Namun karena anita memaksa ingin pulang, jadilah hari ini ia sudah berada dikamar miliknya.

"Papa masih di luar kota mah, mungkin lusa pulangnya." Ucap fauzan yang barusaja selesai menelpon papa nya.

"Ya sudah gak apa-apa. Mama udah sehat kok sekarang, jangan  terlalu buat khawatir papa kamu. Nanti gak fokus sama kerjaanya disana." Ucap anita yang sedang membaca majalah dari atas ranjangnya.

"Oh iya, tolong kasihkan cupcake ya diatas meja. Tadi mama bikin abis subuh, toling kasih ke viona. Ya hitung-hitung ucapan terimakasih mama sama dia. Hari ini kamu gak ngajar kan?"

"Ah enggak kok mah, yaudah nanti abis dzuhur aku kerumah viona nya yah?"

"Yaudah kalau gitu."

"Mama istirahat, fauzan mau ke kamar dulu."

Anita pub mengangguk, lalu fauzan keluar dan menutup pintu kamar ibunya.

💘💘💘

Sudah hampir lima belas menit viona menunggu kedatangan fandi. Namun batang hidungnya masih belum juga nampak.

Saat viona fokus dengan ponselnya, ada seseorang dari arah belakang yang menutup kedua matanya.

"Hah? Siapa ini? Jangan macem-macem atau saya teriak!" Ucap viona.

Namun tam ada jawaban. Yang terdengar hanyalah kekehan tawa kecil.

"Ihh siapa sih, jangan main-main!"

Skenario Terbaik (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang