🌳[ 27 | LEE CHANHYUK ]

251 29 6
                                    

"bie fa leng gei wo ball,
jie zou dui le quan ping zhi jue shot. Tian mi de pao pao tang,
jiao dao zhi sheng bao zhuang."

Melihat bola dalam game yang tengah ia mainkan di ponselnya, membuat Juno mengingat sesuatu lalu tiba-tiba bernyanyi secara spontan.

"Shi zhen bao zou~ Nian qing xiang pao mo. Hao bu bao liu.., qu play we go!" Xiaole ikut bernyanyi, menyambung lirik bagian Chanhyuk.

"Wang xiang gen shang wo ran liao man we don't run out..," Jisol juga kini ikut-ikutan sambil menyeruput ramennya, lalu duduk di samping Xiaole.

"Ri ye dou mo hu bu ting xie cai stay alive." Jisol melanjutkan.

"Look time flies, we fly!" diiringi dengan tawa kecil milik Juno, laki-laki itu merasa senang dengan situasi saat ini. Hatinya sedikit menghangat.

"Deng zhuan ji timing. Cai dan hui shang yan everyday,"

"Mi wang shuan jian xiang qi ni de shuang yan~" Daeron yang baru keluar dari kamar ikut bergabung.

"Na chao xiao wo jiu dou ting bu jian~"

"Qiu xie ben wang zi you de zhong dian xian..!"

"Rrang zhe track qu jie li xin de stage we go up!"

"We go up uh uh uh go up~"

Semua berseru dengan suara yang penuh semangat. Bahkan Daeron sampai membuat mic dengan kepalan tangannya saking menghayati konser dadakan yang mereka buat. Sampai seorang laki-laki yang sedang tengkurap di lantai itu mengubah suasana karena tiba-tiba berteriak dengan ekspresi kacau.

"WHAAAAA!! Jangan bikin kepala ku tambah pusing dong! Huhuhu..," Chanhyuk pura-pura menangis sambil memegangi kepalanya yang sakit berdenyut-denyut. Lalu mengubah posisi menjadi duduk.

"Kau kenapa?" tanya Juno, agak terkejut dengan Chanhyuk yang tiba-tiba berteriak dengan tak wajar.

"Kalian tuh ganggu Aku lagi bingung tahu nggak! Ini kenapa susah banget ngelawan si condur-condur INI??!!!" Chanhyuk menekan-nekan ponselnya dengan asal dan penuh kemarahan. Mendadak seperti orang kesetanan yang siap mengeluarkan api dari mulutnya.

Daeron dan Xiaole diam saling pandang kemudian kembali bernyanyi dengan suara yang sengaja dikeraskan, tak memedulikan kesengsaraan Chanhyuk di depan mereka.

"WE GO UP UH UH UH GO UP!"

"WE GO UP~ WE GO UP~"

Sedangkan Jisol hanya terkekeh sambil menikmati ramennya.

Slrrrup!

"Ahh!" Jisol memejamkan kedua matanya, menikmati ramen buatannya yang ke 15. Kali ini ia berhasil membuat ramen sendiri, Minjae selaku guru memasaknya pasti akan memeluknya bangga jika tahu hal ini.

Ngomong-ngomong soal Na Minjae, setelah tidur siang tadi Jisol tidak melihatnya. Entah menghilang kemana lagi hyung nya itu. Di tengah jadwal mereka yang padat, Minjae selalu keluar dorm seenaknya. Untung laki-laki itu tidak jatuh sakit karena sering keluar.

Jisol menoleh kesana kemari mencari laki-laki itu. "Ada yang tahu Minjae hyung kemana nggak??" tanya Jisol pada semua orang.

"Nah, itu dia!! Minjae hyung kemana sih? Dari tadi nggak kelihatan." Xiaole bertanya balik, menoleh ke Daeron yang mengendikkan bahunya tak tahu menahu.

Juno berdiri hendak mengambil air minum. "Biasa, keluar lagi Dia."

"Bisa-bisa dimarahin manager hyung kalau keluyuran terus!" Daeron berceletuk.

IDOL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang