[Extra Chapter : Special With Chanhyuk]

265 17 0
                                    

"Cukup! Aku tidak ingin mendengar lagi hinaan tentang Ayahku! Sekarang juga Kau-"

"PAPA!!!"

"Kamchagi!" Han Jiyoung memegangi dadanya yang berdegup kencang, terkejut akan kehadiran Putrinya yang tiba-tiba itu.

Gadis kecil berusia tujuh tahun itu tahu-tahu sudah memeluk sebelah kaki nya. Dengan kedua tangan yang kecil dan mungil itu membuat kaki Han Jiyoung terlihat seperti pohon jika dipeluk.

Han Jiyoung menghela nafas kemudian mematikan televisi yang hendak dilakukannya tadi. Pria itu agak jengkel dengan semua orang di kantor, tidak ada satu pun orang di sana tapi televisi menyala. Han Jiyoung kesal, bagaimanapun juga ia pria yang hemat listrik.

"Kok bisa Jiwan di sini?" tanya pria itu. Mengelus puncak kepala sang putri.

"Di antar paman sinchan," Han Jiwan masih tak melepaskan pelukannya pada kaki Jiyoung. Kedua matanya mengerjap polos dengan wajah mendongak menatap Papanya yang jangkung.

"Paman sinchan??"

"Dia terus-terusan menatapku dengan tatapan yang aneh," seseorang menghampiri mereka berdua, Kim Hyeon namanya.

Pria bermata sipit dengan kumis tipisnya itu merupakan ketua dari tim dua dan sahabat baik Han Jiyoung. Kim Hyeon mendekatkan mulutnya pada telinga Jiyoung membisikkan sesuatu.

"Putrimu agak menyeramkan. Dia tidak ada..... Kelainan kan?"

Han Jiyoung sontak mendelik sempurna. "Sembarangan ya kalau bicara!" ujarnya langsung emosi.

"Masa Putri cantik ini dibilang kelainan? Jahat Kau sinchan!" Han Jiyoung menggendong Jiwan. Kemudian mengerucutkan bibirnya menatap wajah mungil sang putri. Lalu menyatukan dahinya dan mencium hidung kecil sang putri.

Gadis itu dibuat geli sampai terkikik. Tangan kecilnya menahan wajah Han Jiyoung agar berhenti, namun karena suara Jiwan yang terdengar lucu di telinga Jiyoung, pria itu jadi tak bisa berhenti.

"Hihi.. Papa stop! Geli-hihihi.."

"Aigoo! Keluarga yang bahagia ini benar-benar membuatku terlihat seperti lemari transparan di sini," Kim Hyeon mendecak-decak dengan dramatis. Menyayangkan kehadirannya yang tak di hiraukan sama sekali.

🌳

"Pulang, pulang! Pulang! Yeay!! Jiwan mau pulang!!" Han Jiwan kecil terus bernyanyi dengan ceria selama perjalanan ke rumah.

"Nyanyi apa sih nih bocah," Han Jiyoung terkekeh melirik tingkah putrinya itu sesaat lalu kembali fokus menyetir. Satu tangannya mengelus surai hitam Jiwan.

"Tadi di sekolah Jiwan belajar apa aja?"

"Ada gajah Pa!" Han Jiwan menjawab dengan lantang. Matanya tampak berbinar-binar dan kedua tangan mengepal semangat.

"Woah! Ada gajah?"

"Iyaaaa! Gajahnya warna pink Pa, kayak di televisi. Terus ada Proro juga! Proro nya besaaaaaaar banget," kata gadis kecil itu menyebut nama kartun kesukaannya dengan menggebu. Meskipun nama yang disebutnya salah.


Sang Mama, Han Soojin pernah menyinggung hal itu namun Han Jiwan memang tidak bisa mengucapkan 'Pororo' dengan benar. Gadis kecil itu masih saja menyebut Proro.

"Terus kan Paaaa..... Tadi Jiwan di kasih ini sama Bu Guru!" Jiwan mengangkat tangannya yang mengepal ke depan agar Papanya melihat stempel ungu bergambar bunga tepat di punggung tangannya.

IDOL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang