🌳[ 9 | THEY ARE MY FRIENDS ]🌳

442 42 0
                                    

"Jiwaaaan!!"

"Yuhuu Jiwan!"

"Bahasa tolong di kontrol,"

"Apasih? Bahasanya masih sopan juga."

"Nanti kalau-"

Cklek!

"Baru datang saja sudah berisik Kalian," Jiwan memasang wajah datar. Rasanya malas sekali mendengar perdebatan yang sama sekali tidak berguna itu.

"Ayo masuk!"

Akhirnya Saehyun dan Jisa masuk ke dalam rumah Jiwan. Pandangan mereka menyapu seluruh ruangan rumah Jiwan.

"Seleranya jelek ya? Warna rumahnya hanya ada hitam dan putih," lirih Saehyun yang masih bisa di dengar oleh kedua temannya itu.

"Masih baik Kita di undang Jiwan kesini, tidak usah banyak komentar." Jisa menepuk bahu Saehyun pelan namun, Saehyun meringis kesakitan yang terlihat dilebih-lebihkan.

"Kita harus apa sekarang?" tanya Jiwan sambil mengambil posisi duduk di lantai yang beralas karpet.

"E-eh! Jiwan, Kau kenapa duduk di bawah?" tanya Jisa agak panik.

"Lebih nyaman duduk di bawah soalnya, hehehe."

"Ya sudah, kalau begitu Kita juga duduk di bawah," ucapan Jisa diikuti oleh Saehyun.

Hening beberapa detik.

"Eum.. Karena Aku baru pertama kali mengajak teman ke rumah, jadi Aku tidak tahu harus apa. Hehehe.." Jiwan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Canggung setengah mati.

Jisa dan Saehyun saling pandang.

"Tunggu, baru pertama kali??" Pertanyaan Saehyun membuat atmosfer di ruangan itu semakin canggung.

"I-iya... Jadi- " ucapan Jiwan terpotong karena Saehyun tiba-tiba bersuara dengan histeris.

"Jadi Kita orang PERTAMA?! Orang SPESIAL?!! Yang pertama kali di undang oleh seorang Han Jiwan yang terkenal cuek di sekolah KITA?!! Jinjja?? AKU MERASA SANGAT TERSANJUNG!!!"

Mendengar kalimat panjang lebar nan melengking dari Saehyun, Jiwan dan Jisa kompak menutup kedua telinga dengan tangan mereka. Tidak berhenti mengucapkan kalimat keramat itu, Saehyun mulai mengambil bantal di sofa yang semula ada di pangkuannya kemudian memukul-mukul bantal itu ke lantai dan sesekali meremasnya dengan brutal.

"Ya ampun Saehyun, dudah jangan lebay!" Jisa merebut bantal di tangan Saehyun agar berhenti menggila.

"Maaf ya Jiwan, Saehyun memang orangnya agak- sinting...." Jisa menatap Jiwan yang masih mematung karena shock dengan perilaku Saehyun yang tiba-tiba. Sedangkan Saehyun hanya menyengir menunjukkan deretan giginya seolah yang ia lakukan tadi hal yang sudah biasa.

Yaah... Biasa.

Biasa.

Biasa sinting?!

"Ya ampun Jiwan, Kau baik-baik saja kan?" Saehyun menyadarkan dengan memegang pundak Jiwan.

Jiwan tersentak, "Ha? Apa?" ia tersenyum canggung. Benar-benar masih shock.

"Gara-gara Kamu tuh Jiwan kelihatannya jadi agak takut."

"Memang segila itu ya, Aku?"

"E-eh? Tidak kok, Aku bukannya takut. Hanya... Agak terkejut saja," Jiwan terlihat tidak enak pada kedua temannya itu.

"Terkejut karena tingkah Saehyun seperti orang kesetanan beneran kan? Hahaha!" Jisa tertawa terbahak-bahak meledek Saehyun yang kini sudah memukuli paha dan bahunya.

IDOL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang