🌳[ 10 | FADE AWAY ]🌳

434 42 2
                                    

Minjae mengacak-acak dengan kasar rambutnya. Dan untuk kesekian kalinya, decakan kesal keluar dari mulutnya.

"Kau ini kenapa sih, Jae?" Juno bertanya pada Minjae yang kini menidurkan diri di sofa.

Juno tadinya sedang asik makan camilan sambil menonton TV. Tapi tiba-tiba Minjae datang dengan raut wajah yang sulit di artikan. Akhir-akhir ini, Minjae sering keluar waktu sore atau siang setelah selesai latihan. Seperti saat ini, Minjae baru saja pulang. Entah darimana saja pemuda itu.

Juno semakin curiga pada perilaku Minjae yang menurutnya agak terlihat gelisah atau cemas? Ia Tidak tahu secara jelas kenapa teman satu grupnya itu menjadi seperti ini.

Minjae menghela nafasnya, "Tidak ada." lirihnya sambil memandang langit-langit dorm mereka.

"Kau sebenarnya kenapa sih?" Daeron yang ada disamping Juno pun akhirnya bertanya karena ia tak tahan melihat kejanggalan pada diri Minjae. "Apa ada masalah? Kalau ada masalah, ceritakan saja! Bebanmu mungkin akan sedikit meringan jika Kau memikulnya bersama dengan Kami,"

Diam-diam, Juno memandangi Minjae yang masih bergeming menatap langit-langit. "Minjae?" Minjae malah menutup matanya. Juno pikir pemuda itu mengantuk tetapi langsung berubah pikiran setelah Minjae bersuara.

"Aku ingin bercerita pada Kalian,"

Daeron dan Juno mengalihkan pandangannya pada Jaemin. Keduanya mendekatkan diri untuk lebih dekat dengan Minjae yang masih berbaring di sofa.

"Jadi apa masalah nya? Apa sungguh seirus?" tanya Daeron.

Minjae diam sejenak, "Aku— waktu itu... Aku... Diikuti sasaeng."

Pernyataan Minjae membuat Daeron dan Juno membulatkan mata mereka. Membeku karena terkejut.

"Gila!!" pekik Juno refleks.

"Sungguh?!" tanya Daeron memastikan meskipun sudah tahu Minjae tak mungkin berbohong.

Minjae mengangguk.

"Lalu, bagaimana bisa—" ucapan Daeron terpotong oleh kalimat Minjae selanjutnya.

"Aku di selamatkan oleh Han Jiwan. Sebenarnya, Kami tidak sengaja bertemu ketika Aku sedang bersembunyi. Awalnya memang Dia sempat menolak untuk menolongku, tapi akhirnya Dia setuju." Minjae tersenyum tipis mengingat sosok Han Jiwan yang aneh. Kemudian ia bergeming sebentar.

Sedangkan Daeron dan Juno hanya diam memperhatikannya. Mereka menunggu cerita Minjae selanjutnya.

"Aku menawarkan sesuatu padanya. Jika Dia mau membantuku, Aku akan Aku menuruti apapun keinginannya. Dia setuju." Minjae menjeda. "Setelah Kami berpisah sore itu, Aku datang lagi ke tempat Kami tidak sengaja bertemu itu. Tapi— Dia sudah tidak ada..."

"Bodoh." Cibir Daeron spontan, yang langsung diberi teguran dari Juno.

Minjae tertawa kecil, "Yah, Aku tahu." Ia diam sebentar lalu melanjutkan ceritanya. "Besoknya Aku mencarinya di tempat yang sama, tapi Dia masih tidak ada. Dan sampai hari ini— hasilnya juga sama." Minjae menutup matanya rapat-rapat. Rasanya ia benar-benar lelah mencari dan menunggu gadis itu di tempat yang sama.

"Sebentar, Han Ji.. Wan itu perempuan?" tanya Juno dan di balas gumaman oleh Minjae. "Kalian bisa lolos dari sasaeng? Bagaimana caranya??" Juno tidak bisa membayangkan bertemu dengan sasaeng fans yang mengikutinya secara terang-terangan. Sangat mengerikan.

Minjae membuka matanya dan tersenyum tipis lagi. "Malas cerita lagiii..." godanya pada Juno.

"Hei, Aku penasaran tahu!" Juno agak berteriak. Ia penasaran sekaligus takut, membayangkan berada di posisi Minjae saja rasanya sangat mengerikan. Lalu? Bagaimana Minjae bisa tersenyum manis mengingat kejadian itu?!!

IDOL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang