CHAPTER 11

9K 1.4K 222
                                    

11.Tawuran

******

Alvaro Dendra Wijaya, cowok yang sekatang menjabat sebagai ketua Savar angkatan ke 8.

Cowok dengan tampang playboy di wajah nya.

Tapi jika saat berperang dengan musuh, dia akan sangar.

Fix, idaman Author!!

Markas Savar sudah berubah, dan Varo yang mendesain nya sendiri.

Cat luar yang berwarna pink, goblok gak tuh?

Ini mau jadi taman bermain atau Markas geng?

Varo memang seenaknya, lagipula semua anggota setuju kok. Angkatan ke 8 memang cowok berhati hello kitty.

Di dalam Markas cat nya bernuansa putih, biru dan pink.

Saat ini Varo berada di markas bersama teman teman nya, biasa, mereka Bolos.

"Vano gak diajak bolos ro?" Tanya Sean, teman Varo alias teman nya Farrel.

"Dia mana mau bolos, lagi pacaran" Ucap Varo.

"Hah? Vano punya pacar?" Tanya Farrel heran.

"Buku" Ucap Varo membuat semua tertawa.

"Untung tampang nya ganteng, bukan nerd" Ucap Fahmi, salah satu inti Savar.

"Bang!" Panggil seorang lelaki yang jalan nya tertatih tatih masuk ke dalam markas.

Mereka semua kaget, langsung membantu pemuda yang diketahui bernama Toni.

"Lo kenapa?" Tanya Varo.

"Gue dikeroyok geng Arvix bang" Ucap Toni.

Masih inget gak? Sekarang geng Arvix di ketuain sama Genta, baca chapter 4 kalo gak salah.

"Sialan!" Umpat Varo.

Genta sejak dulu menaruh dendam pada Vano dan Varo karena dulu lengan nya patah dan harus di rawat di rumah sakit selamat sebulan.

"Dia lempar ini" Toni menyerahkan secarik kertas pada Varo.

Datang ke lapangan Merah jam 1 siang, kita tawuran. Gak berani? Pengecut lo.

Arvix~~

Varo menggeram marah, meremas kuat kertas itu.

Genta selalu mencari masalah dengan nya.

"Kita ke lapangan Merah sekarang" Ucap Varo karena sekarang sudah jam setengah satu dan lapangan Merah cukup pelosok dekat hutan.

"Bawa 100 anggota" Ucap Varo.

"Kita bakal lakuin rencana A01X" Ucap Varo memberi instruksi.

"SIAP BOS" Ucap Semua lantang.

Mereka mulai menaiki motor masing masing, ada yang boncengan.

Varo membeli motor dengan hasil balapan, saat dulu dia pernah balapan memakai motor teman nya dan menang, Varo langsung membeli motor.

Sekitar 70 motor melaju di jalan raya, banyak tatapan takjub, sinis, dan heran melihat mereka.

Karena sangat jarang geng Savar tawuran, mungkin terakhir 5 bulan lalu.

Mereka semua sudah sampai di lapangan Merah, lapangan yang biasa di jadikan tempat tawuran oleh anggota geng.

Disana sudah terlihat anggota geng Arvix yang menunggu.

Varo turun dari motor dengan gaya playboy nya, senyum miring tercetak di bibir Varo.

Dia berjalan lalu berdiri di depan Genta.

"Gak capek lo?" Tanya Varo sinis.

"Sebelum lo rasain apa yang gue rasain dulu, gue gak pernah nyerah" Ucap Genta, memang benar. Genta tak pernah bisa mematahkan tulang tangan Varo ataupun Vano.

"Dendam lo kelamaan" Ejek Rega.

"Itu udah 9 tahun lalu ta" Ucap Gorila.

"Liat aja, hari ini Varo bakal celaka" Ucap Genta menantang.

"Mending lo bangun dari mimpi lo" Ejek Sean.

"Gak usah banyak bacot lo" Sewot Erwin, salah satu inti Arvix.

"Udah langsung aja" Ucap Farrel tak mau basa basi.

"SERANG" Teriak Varo dan Genta bersamaan sambil menonjok udara ke atas.

Pertarungan terjadi, geng Savar harus berhati hati karena Arvix seringkali curang.

Kadang mereka memakai pisau lipat atau gunting.

Varo berhadapan dengan Genta, dia tersenyum miring.

Mata elang nya melihat pisau lipat di saku Genta.

Varo menendang dada Genta hingga Genta terjatuh di atas tanah.

Varo menginjak dada Genta, tapi tak terlalu tekan. Dia mengambil pisau di saku Genta.

"Main curang lo?" Tanya Varo remeh.

Varo melempar pisau lipat itu sembarangan.

"BANGSAT, SIAPA YANG LEMPAR WOY. KENA PALA GUE NIH" Teriak seseorang membuat Varo meringis malu.

Varo menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

Genta Meringis sakit, badan nya remuk setelah di tendang Varo.

Varo menarik kerah Genta paksa, sampai Genta berdiri.

"Jangan pernah ganggu gue, atau lo yang tanggung akibatnya" Ucap Varo tajam.

Dia memukul wajah Genta hingga sudut bibir Genta berdarah.

Sisa Anak Arvix menipis karena sudah kalah dengan geng Savar.

"MUNDUR" Teriak Genta.

Semua anggota Arvix mundur, sedangkan semua anggota Savar meludah ke arah kiri dengan serempak.

"CABUT" Ucap Varo lalu menaiki motornya diikuti yang lain.

#####

Target 350 Vote, capek author ngetik.

Salam hangat author

LOVE STORY 3 V (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang