CHAPTER 55

3.7K 678 138
                                    

55. Anyongaseyo

. . . . . .

Vira, cewek itu sedang berjalan-jalan setelah melihat kondisi Varo yang menyedihkan. Tulang punggung patah, lembab disana sini, serta pelipis yang dijahit.

'Kau memang pantas mendapatkannya wahai abang durjana,' batin Vira mengejek Varo.

Vira mendudukan dirinya di salah satu bangku taman. Vira mendongak, menatap birunya langit dengan tatapan sendu.

"Farel kira-kira apa kabar ya disana?" gumam Vira.

"Farel"

"Gue kangen..."

Tanpa sadar air mata turun dari kelopak matanya. Vira mengusap kasar air matanya kasar, tapi air mata masih saja berturunan.

"Hiks... F-Farel.."

Sekarang ia tau rasanya ditinggal saat sedang sayang-sayangnya.

"Eh, mbak kenapa nangis?"

Vira terperanjat kaget, saat seseorang berdiri disampingnya dengan wajah khawatir.

"Gak papa kok mas," kata Vira sembari menghapus air matanya.

"Boleh saya duduk disebelah mbak?" tanya orang itu.

Vira tampak ragu harus mengizinkan atau tidak, ia tak kenal dengan lelaki yang berdiri disampingnya ini. Bagaimana jika orang ini adalah seorang penculik para gadis?

"Haha, mbak tenang aja saya bukan penculik kok."

'impresif'

Vira hanya mengangguk. Orang itu tersenyum, lalu menduduk dirinya disamping Vira.

"Nama saya Ian, kalau boleh tau nama mbak siapa?" tanya orang itu yg diketahui bernama Ian, mulai memperkenalkan diri.

"Vira," singkat, padat, jelas.

Ian tersenyum, "ditinggal pacarnya ya mbak?"

Vira menatap kosong ke arah depan.

'Pacar? Huh!'

"Saya sebenernya bukan orang sini, tapi saya bela-belain buat datang ke sini untuk ngelamar pacar saya yang dah lama jalin hubungan jarak jauh, eh pas saya datang malah ketauan selingkuh haha, mana ama bapak-bapak lagi," Ian menatap lurus kedepan, disana terdapat dua orang yang sedang bergandengan tangan dengan mesra.

"Dia selalu bilang ke saya buat jaga hati, tapi malah dia yang mengingkari. Kayaknya saya kalah ama bapak-bapak deh."

Vira menatap laki-laki disebelahnya ini, hanya ekspresi datar yang ditunjukkan oleh Ian. Jujur saja orang disampingnya ini lumayan...

Tampan.

Ian yang merasa diperhatikan pun menatap ke arah Vira, tatap mereka bertemu.

Sya lala lalala la~

"Saya gak tau apa masalah yang sedang mbak alami, tapi saya tau mbak kuat. Semangat!" Ian tersenyum lembut pada Vira, sepertinya senyum Ian menular pada Vira.

Vira tersenyum lebar, memperlihatkan gigi putih miliknya disertai gigi kelinci yang imut.

*****

PLAK

Sean langsung mengeplak kepala Varo saat sampai dirumah sakit, ia dapatkan kabar dari Vano akan masalah ini.

Varo meringis, "nambah sakit An."

"Gak habis pikir gue ama lo Ro," ucap Sean.

"Bisa-bisanya kepincut ama godaan setan biar lo nodain Reina," Sean memijit pelipisnya. Jujur saja ia agak kecewa dengan temannya ini, tapi sudahlah semua sudah terjadi. Sedangkan Reina yang berada duduk disamping brankar Varo hanya bisa menunduk.

"Ya kan, jadi cepet nikah gue ama Reina, kayaknya gue kudu berterima kasih ama setan yang godain gu--Aduh! Sssh."

Varo lagi-lagi meringis, Sean memukul kepalanya untuk yang kedua kali.

"Dahlah, gue mau kelual aja," kata Rega yang sedari tadi menyimak.

"KELUAR BUKAN KELUAL"

"BODO"

Rega beranjak dari sana, menuju Indojuni yang berada didepan rumah sakit.

"Ijimayo... uliga"

Rega bersenandung ditiap jalan, menyanyikan lagu yang sedang Viral disosmed.

"Cincawoyoo, uliga"

"Anyongaseyo.. uling ulingan"

"Anyongaseyo"

"IGIBOOYEAAHHH"

Rega reflek berteriak, membuat orang-orang disekitarnya menatap aneh pada Rega. Ada yang justru cekikian saat mendengarnya.

Hancur imagemu Ga.

Langkah Rega berhenti, saat melihat Dea dan...

Syahla?

######

maaf y pendek(kayak umur)

Sayonara!

LOVE STORY 3 V (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang